Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perilaku Belanja Anda Besar Pasak daripada Tiang? Ini 6 Tandanya

Kompas.com - 06/09/2019, 09:12 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Belanja adalah kegiatan yang wajar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Akan tetapi, belanja berlebihan tentu bukan perilaku yang bagus.

Memang, jumlah uang yang dibelanjakan sangat berbeda untuk setiap orang dan tergantung pada gaya hidup. Namun, ada beberapa tanda yang menunjukkan perilaku belanja Anda sudah besar pasak daripada tiang, yaitu lebih besar ketimbang pendapatan Anda.

Apabila Anda bercita-cita untuk menjadi kaya suatu hari nanti, tentu penting untuk mengontrol pengeluaran. Pun banyak miliarder yang bergelimang harta, namun hidupnya sederhana.

Baca juga: Ini 3 Kebiasaan Bodoh Milenial yang Bikin Boros Uang

Dikutip dari Business Insider, Jumat (6/9/2019), berikut ini 6 tanda bahwa perilaku belanja Anda sudah masuk kategori besar pasak daripada tiang.

1. Anggaran belanja sesuai gaji

Mungkin gaji Anda sudah cukup besar, mengikuti posisi Anda di kantor. Namun, bukan berarti anggaran belanja Anda sama dengan besaran gaji.

Ketika gajian, sisihkan dulu anggaran untuk kewajiban, tabungan, maupun investasi. Lalu, anggarkan khusus untuk belanja dalam jumlah yang wajar.

Jika bingung, Anda bisa menggunakan kalkulator online atau aplikasi perencanaan keuangan yang dapat diunduh di App Store atau Google Play.

2. Pengeluaran melebihi pendapatan

Hidup memang penuh dengan biaya. Namun, untuk mencapai stabilitas finansial, Anda harus memiliki lebih banyak pendapatan ketimbang pengeluaran.

Ketika menyusun semua pengeluaran bulanan, baik pengeluaran rutin maupun yang tak rutin, jumlahnya jangan melebihi penghasilan bulanan Anda. Jika melebihi, maka pangkas pengeluaran yang tak perlu atau Anda bakal terlilit utang.

Mengelola arus kas bisa sulit bagi orang yang tak memiliki penghasilan tetap, seperti misal pekerja freelance. Namun, cobalah menghitung rata-rata penghasilan Anda dalam 12 tahun terakhir.

Atau, untuk kasus buruknya, ingat kembali periode Anda memiliki penghasilan paling sedikit. Jadikan angka penghasilan itu sebagai batasan pengeluaran Anda.

Baca juga: Lakukan 2 Hal Mendasar Ini untuk Hemat Pengeluaran

3. Kekayaan Anda negatif

Ketika pengeluaran Anda terlalu lama melebihi pendapatan, maka kekayaan bersih Anda akan negatif. Intinya, biaya dan utang Anda melebihi harta yang Anda miliki.

Namun demikian, ternyata kondisi ini banyak terjadi. Di Amerika Serikat saja, data Federal Reserve Bank of New York pada 2016 menyebut sekitar 15 persen rumah tangga memiliki kekayaan bersih sebesar nol atau bahkan minus.

4. Perhatikan kartu kredit

Menggunakan kartu kredit untuk belanja sah-sah saja, asalkan Anda dapat membayar tagihannya tiap bulan. Kalau tidak, maka saldo sisanya akan bergulir dengan bunga, lalu tumbuh secara eksponen.

Memiliki utang kartu kredit juga bukan berarti Anda sial, namun ini adalah tanda bahwa Anda belanja dengan menggunakan uang yang sebenarnya tidak Anda miliki.

Baca juga: Apakah Penggunaan Kartu Kredit Anda Masih Wajar? Coba Cek di Sini

5. Belanja demi mengesankan orang lain

Jika Anda membeli tiket untuk semua konser atau selalu ikut teman-teman Anda nongkrong lantaran itu yang mereka lakukan, ini dapat menjadi tanda bahwa Anda belanja melebihi kemampuan.

Media sosial memang memengaruhi banyak orang untuk mengesankan orang lain. Kehidupan orang lain tampak menyenangkan dan bahagia.

Tetapi, Anda tidak pernah tahu kondisi keuangan setiap teman Anda. Jangan berasumsi bahwa Anda bisa membeli sesuatu hanya karena teman Anda juga bisa.

6. Anda tidak menabung sama sekali

Menabung untuk pensiun dan pengeluaran-pengeluaran besar lainnya harus selalu Anda anggarkan. Barangkali Anda merasa tidak punya banyak uang untuk ditabung atau cicilan KPR terlalu tinggi, namun faktanya belanja Anda berlebihan.

Gunakan sejumlah aplikasi yang dapat diunduh pada ponsel untuk melacak setiap pengeluaran Anda. Pilih pos-pos pengeluaran yang dapat dipangkas atau dihilangkan.

Alokasikan biaya tersebut untuk ditabung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Nasabah Kaya Perbankan Belum 'Tersengat' Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Nasabah Kaya Perbankan Belum "Tersengat" Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Whats New
Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com