Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Bertransaksi Secara Digital? Simak Tips Berikut Agar Aman

Kompas.com - 06/09/2019, 15:24 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di era digital, bank saling berkejaran untuk memberikan layanan terbaik yang memudahkan nasabahnya. Transformasi digital terus dilakukan.

Proses transfer antar-rekening, bahkan pembukaan rekening tabungan pun bisa dilakukan melalui aplikasi m-banking masing-masing bank.

Namun, seiring dengan kemudahan tersebut, berbagai risiko pun membayangi transaksi perbankan nasabah. Belum selesai dengan modus skimming, pesatnya perkembangan perbankan digital juga memunculkan risiko kejahatan baru.

Baru-baru ini saja, lini masa Instagram diramaikan dengan kasus @wisnukumoro yang membagi cerita rekening Jeniusnya dibobol oleh hacker hingga dana di tabungannya habis dalam sehari.

Bank digital milik BTPN pun langsung merespon dan mengembalikan dana nasabahnya hilang

Kemudian, lini masa Twitter juga dihebohkan kasus @adtynnr yang kehilangan uang tabungan hingga Rp 80 juta dalam seminggu.

Baca juga : Cegah "Skimming", Bank Ingatkan Nasabah untuk Tetap Waspada

BRI, sebagai bank tempat nasabah tersebut menyimpan dananya, juga langsung merespon laporan via twitter tersebut dan mengembalikan dana nasabahnya 100 persen.

Analyst Digital Forensic Ruby Alamsyah mengatakan, pada kasus bank digital milik BTPN, pelaku meretas sistem keamanan aplikasi mobile Jenius. Pelaku kemungkinan melakukan teknik SIM swap atau meretas nomor SIM dari korban yang dia sasar.

"Sehingga pelaku bisa mengakses ke data OTP yang dikirim ke nomer seluler korban yang terdaftar dalam aplikasi tersebut," ujar Ruby ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (6/9/2019).

Ruby mengatakan, agar modus serupa tidak kembali terjadi, nasabah perlu lebih berhati-hati dalam melakukan setiap transaksi.

Tidak Ada Aplikasi yang Mencurigakan

Setidaknya terdapat dua hal yang bisa dilakukan nasabah agar terhindar dari kejahatan siber yang mengancam rekening bank digitalnya.

Yang pertama, memastikan penggunaan m-banking di handphone yang aman.

"Yaitu HP yang tidak ada aplikasi-aplikasi yang mencurigakan seperti aplikasi yang berisi malware ataupun spyware. Hal ini untuk menghindari data dan informasi yang masuk ke HP kita dapat terbaca oleh orang lain," ujar dia.

SIM Card atas nama sendiri

Kemudian, nasabah juga perlu memastikan SIM card yang terdaftar di aplikasi perbankan terdaftar atas nama dirinya sendiri. Selain itu, nasabah juga perlu menjaga data terutama nomor induk kepenudukan yang terdapat di KTP dengan baik.

Hal tersebut perlu dilakukan agar terhindar dari risiko teknik SIM swap.

"Ketika melakukan aksi SIM swap, pelaku melakukan akses ke operator seluler korban lalu melaporkan kartu SIM korban hilang dan meminta di buatkan SIM baru dengan nomer lama korban. Untuk dapat berhasil melakukan ini pelaku perlu menyiapkan data KTP korban," jelas Ruby.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com