JAKARTA, KOMPAS.com — Berinvestasi tampaknya sudah menjadi kewajiban bagi setiap orang, tak terkecuali bagi Tumiyana.
Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) itu memiliki investasi yang bisa jadi berbeda di eksekutif lain.
Pria kelahiran 1965 ini tidak masuk ke instrumen investasi portfolio, seperti saham, obligasi, dan emas.
Orang nomor satu di WIKA itu memilih berinvestasi di bisnis peternakan sapi.
Dia memulai bisnis tersebut sejak 1995.
Untuk modal pertama, dia meminjam uang Rp 200 juta ke perbankan.
Uang tersebut dia gunakan untuk membeli 16 sapi.
Setelah 24 tahun menggeluti bisnis tersebut, sapi milik Tumiyana kini berjumlah lebih dari 38.000 ekor.
“Di rumah, saya jualan sapi. Market share nasional 22 persen,” ujar Tumiyana di Menara Kompas, Jakarta, Jumat (6/9/2019).
Baca juga : Setelah Ternak Sapi, Kini Hadir Asuransi Budidaya Udang dan Ternak Lele
Kini, Tumiyana tak hanya mengandalkan gaji dari Dirut WIKA untuk menopang hidup dirinya dan keluarga.
Pundi-pundi uang Tumiyana mengalir deras dari bisnis perternakan sapi itu.
“Setahun penjualan itu bisa mencapai Rp 1,6 triliun,” kata mantan Direktur Utama PT PP itu.
Sementara itu mengutip Kontan.co.id, selain bisnis ternak sapi, Tumiyana merambah ke bisnis komoditas, seperti beras.
Hal ini dilakoninya sejak beberapa tahun lalu.
Kebutuhan masyarakat Indonesia yang tinggi akan beras membuatnya tertarik untuk masuk ke bisnis makanan pokok ini.