Kemunduran ini merupakan pukulan terbaru bagi pabrikan pesawat setelah pesawar jenis 737 MAX "dikandangkan" secara global pada Maret. Ini merupakan buntut dari dua kecelakaan yang menewaskan 346 orang.
Investigasi menemukan bahwa perangkat lunak dan sensor berkontribusi pada pilot yang tidak dapat mengendalikan pesawat.
Pekan ini, Badan Keamanan Penerbangan Eropa (EASA) mengatakan kepada FAA bahwa mereka harus menjalankan tes sendiri sebelum menyetujui 737 MAX untuk terbang lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.