Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut soal Lokasi Ibu Kota Baru Banyak Buaya: Asal Jangan Buaya Darat

Kompas.com - 09/09/2019, 13:01 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan turut menanggapi isu banyaknya buaya yang hidup di daerah lokasi calon ibu kota negara, Kabupaten Penajam Paser Utara.

Menurut Luhut, keberadaan reptil di daerah Penajam Paser Utara bukanlah suatu masalah. Luhut bahkan berkelakar menanggapi hal tersebut.

"Ya enggak apa-apa, asal jangan buaya darat aja," kata dia disambut senyum wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (9/9/2019).

Baca juga: Tol Pertama di Ibu Kota Baru Ditargetkan Beroperasi Oktober 2019

Mantan Komandan Satgas Tempur Khusus Koppasus itu mengatakan, pemerintah pasti akan pro terhadap lingkungan, termasuk satwa-satwa yang masih hidup di sekitar daerah calon ibu kota baru.

Bila perlu kata dia, maka pemerintah akan memelihara buaya-buaya tersebut sehingga akan tetap terlindungi dan tidak mengganggu masyarakat nantinya.

"Kalau namanya lingkungan itu kami sangat pro lah. jadi kalau ada memang dipelihara, dipelihara aja kan bagus," kata dia.

Baca juga: Luhut: Jangan Membuat BUMN Sentris, Pak Presiden, Sudah Memerintahkan Itu...

Sebelumnya, Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Masud mengakui masih banyak buaya yang hidup di PPU.

Buaya liar ini hidup sungai-sungai yang ada wilayah yang masuk ke dalam Provinsi Kalimantan Timur itu.

Paling banyak berada di daerah Maridan. Maridan adalah salah satu kelurahan di kecamatan Sepaku, lokasi yang digadang-gadang menjadi ibu kota negara.

"Itu yang banyak (buaya) di daerah operasi PT ITCI Sepaku," ungkap Abdul, Senin (2/9/2019).

Baca juga: Masih Banyak Buaya Berkeliaran di Wilayah Calon Ibu Kota Negara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com