Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Kerjanya Cuma Menembaki Kapal, Ini Kata Menteri Susi

Kompas.com - 10/09/2019, 07:36 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti akhirnya buka suara soal tudingan kerjanya yang hanya menembaki kapal asing sejak dia duduk di kursi menteri.

Adapun tudingan itu dicecarkan oleh Wakil Ketua Banggar MH Said Abdullah dalam rapat antara pemerintah dan Badan Anggaran DPR RI yang membahas penerimaan negara bukan pajak (PNBP) untuk sektor sumber daya alam (SDA) dan non migas.

Menurut dia, target PNBP perikanan yang sebesar Rp 900,35 miliar adalah target yang paling kecil dibandingkan target kementerian lainnya yang rata-rata jauh di atas Rp 1 triliun.

Baca juga: Gubernur Murad Ismail: Kebijakan Menteri Susi di Sektor Perikanan Rugikan Maluku

"Katanya KKP ini menterinya cuma nembakin kapal, jadi PNBP-nya rendah. Emang nembakin kapal setiap hari? Nembakin kapal itu cuma setahun sekali saja, cuma tanggal 17 Agustus dan tahun ini nanti bulan Oktober," kata Susi Pudjiastuti di Gedung Mina Bahari IV KKP, Jakarta, Senin (9/9/2019).

Susi menilai, anggaran PNBP yang dibilang kecil itu sebetulnya sudah melonjak dibanding PNBP tahun 2014.

Dia merinci, sebelum pemerintahan Presiden Jokowi, PNBP KKP hanya sekitar Rp 300 miliar. Mulai tahun kemarin peningkatannya sudah mencapai hampir Rp 1 triliun.

Baca juga: Saat Pusing, Menteri Susi Kerap Jadikan Sri Mulyani Pelampiasan

Peningkatan serupa juga terjadi di sektor pajak. Tahun 2018 pajak yang terkumpul di KKP hanya sekitar Rp 581 miliar, kemudian meningkat Rp 1,6 triliun di 2018, dan sepanjang 2019 angkanya sudah sekitar Rp 1,3 triliun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com