Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Ingin Rekam Medis 267 Juta Penduduk RI Diidentifikasi, Kenapa?

Kompas.com - 10/09/2019, 10:10 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menginginkan rekam medis 267 Juta penduduk Indonesia diidentifikasi.

Hal itu agar pemerintah bisa mengidentifikasi kebutuhan, alokasi dana kesehatan dan kebutuhan premi yang tepat dari tiap individu sesuai risiko dan kebutuhannya.

"Sehingga tujuan utama alokasi anggaran kesehatan agar semua masyarakat Indonesia memperoleh manfaat sistem kesehatan nasional sebagai peserta dapat tercapai," tulis Sri Mulyani dalam akun Facebook pribadinya, Jakarta, Senin (9/9/2019).

Baca juga: Sri Mulyani Disalahkan atas Kenaikan Iuran BPJS, Ini Jawaban Kemenkeu

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan, alokasi anggaran Pemerintah untuk sektor kesehatan masyarakat terus meningkat dalam 5 tahun terakhir.

Bila alokasi budget untuk kesehatan Rp 59.7 pada 2014, maka angkanya melonjak lebih dari 100 persen menjadi Rp123,1 triliun pada 2019.

Tahun depan kata Sri Mulyani, direncakan anggaran kesehatan akan naik lebih tinggi lagi yakni mencapai Rp132 triliun. Mayoritas dialokasikan untuk kelompok masyarakat miskin dan masyarakat hampir miskin.

Baca juga: Rotasi Besar-Besaran, Sri Mulyani Minta Jajarannya Pikirkan Pemindahan Ibu Kota

Namun menurut dia, alokasi anggaran sebesar itu perlu tepat sasaran. Oleh karena itu, Sri Mulyani menilai perlunya teknologi digital dalam membantu Pemerintah mendesain sistem kesehatan nasional yang menyeluruh dan berkelanjutan.

"Seluruh data berupa antara lain identifikasi para peserta (masyarakat), tidak hanya identifikasi nama, tanggal lahir, tinggi dan berat badan, jenis kelamin, alamat tiap individu," kata dia.

"Tetapi seharusnya teknologi dapat digunakan untuk mengumpulkan data individu yang menyeluruh termasuk rekam medisnya," sambung perempuan yang kerap disapa Ani itu.

Baca juga: Sri Mulyani Soal Iuran BPJS Naik: Keberpihakan Pemerintah ke Rakyat Luar Biasa Besar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com