Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karyawan Amazon Bakal Turun ke Jalan Lakukan Protes, Apa Alasannya?

Kompas.com - 10/09/2019, 11:12 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN

NEW YORK, KOMPAS.com - Hampir 1000 pegawai raksasa teknologi dunia, Amazon, bakal melakukan aksi walk out sebagai bentuk protes lantaran perusahaan tempat mereka bekerja dinilai tidak aktif dalam merespon perubahan iklim.

Seperti dikutip dari CNN kelompok pekerja Amazon yang dikenal dengan Pekerja Amazon untuk Keadilan Lingkungan itu mengunggah dalam laman online untuk menegaskan Amazon harus memimpin dalam isu lingkungan sebagai perusahaan terbesar dan terkuat di dunia.

Aksi protes tersebut bakal dilakukan pada tanggal 20 September mendatang, mengawali rangkaian Global Climate Strike, sebuah rangkaian acara internasional yang mengajak para pegawai keluar dari kantor-kantor mereka untuk meningkatkan kesadaran akan perubahan iklim.

Baca juga: Amazon Dikabarkan Bakal Suntikkan Dana Segar ke Gojek

Adapun saat ini, secara keseluruhan pegawai Amazon telah mencapai 600.000 secara global, sehingga jumlah pekerja yang melakukan protes terbilang kecil. Namun demikian, kelompok pekerja tersebut cukup menarik perhatian.

Pasalnya, mereka meminta Amazon untuk berhenti berdonasi kepada politisi dan pelobi yang tidak memercayai adanya perubahan iklim.

Selain itu, mereka juga ingin Amazon berhenti memberi kontrak kepada perushaan-perusahaan bahan bakar fosil, juga mereka ingin agar perusahaan melakukan uji coba kendaraan listrik di kota-kota yang paling berdampak secara lingkungan terhadap perusahaan.

Menurut mereka, Amazon harus bisa mencapai nol emisi pada 2030 mendatang.

"Amazon adalah salah satu perusahaan paling inovatif di dunia. Kami bangga menjadi bagian dari yang terdepan. Namun, dala menghadapi perubahan iklim, pemimpin yang benar adalah yang pertama kali bisa mencapai nol emisi. Bukannya justru menghindar di saat-saat terakhir," tulis kelompok pekerja tersebut dalam laman resminya.

Baca juga: Karyawan Keluar Bangun Bisnis, Amazon Justru Beri Insentif Besar

Menanggapi gerakan karyawan tersebut, Amazon mengatakan bahwa mengurangi dampak perubahan iklim yang diakibatkan oleh manusia adalah komitmen penting.

Perusahaan yang dididikan Jeff Bezos, orang terkaya di dunia itu, menyebut, tim mereka telah bekerja untuk memberikan inisiatif-inisiatif untuk mengurangi dampak lingkungan.

Pada awal tahun ini, mereka telah meluncurkan Shipment Zero, yang diklaim bakal memroduksi emisi karbon mendekati nol pada 2020 mendatang untuk separuh dari pengiriman Amazon.

Perusahaan juga berpendapat bahwa e-commerce dan komputasi awan secara inheren memancarkan lebih sedikit karbon daripada perjalanan belanja pribadi dan pusat data di tempat.

"Selama satu dekade terakhir melalui program pengemasan berkelanjutan kami, kami telah menghilangkan lebih dari 244.000 ton bahan kemasan dan menghindari 500 juta kotak pengiriman," kata sebuah pernyataan.

Tim kebelanjutan tersebut berisikan 85 orang yang bertanggung jawab dalam pengemasan.

Amazon dan para pegawainya telah mendukung perubahan iklim sebelumnya. Dalam pertemuan investor pada bulan Mei, lebih dari 7.600 karyawan menandatangani surat yang meminta perusahaan untuk membuat rencana dalam menanggapi perubahan iklim.

CEO Jeff Bezos pin mengatakan pada saat itu bahwa perubahan iklim tengah menjadi perhatian.

"Sulit menemukan masalah yang lebih penting daripada perubahan iklim," katanya. "Ada banyak inisiatif yang sedang berlangsung, dan kami belum selesai. Kami akan memikirkan lebih banyak, kami sangat inventif," ujar dia.

Baca juga: Tangan Dingin Jeff Bezos Mengubah Washington Post dari Rugi Jadi Menguntungkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com