"Investor masih khawatir terhadap volatilitas yang ada, yang lebih banyak diakibatkan oleh faktor eksternal. Beberapa emiten yang tadinya berencana menerbitkan saham ataupun obligasi masih menahan diri karena khawatir bila nanti diterbitkan, tidak mampu diserap oleh pasar," lanjut Feb.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, total emisi obligasi dan sukuk mencapai 73 emisi dari 41 emiten dengan total nilai emisi mencapai Rp 86,1 triliun hingga awal September 2019.
Bila dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat mencapai 63 emisi dari 41 perusahaan dengan total nilai sebesar Rp 77,71 triliun hingga akhir September 2018.
Tahun lalu, bank sentral juga melakukan pengetatan moneter secara bertahap demi menjaga defisit transaksi berjalan dalam batas yang aman.
Sedangkan sejak Juli 2019, secara bertahap BI mulai mengambil langkah pelonggaran moneter dengan memotong BI 7-day RRR masing-masing sebesar 25 basis points (bps) selama dua bulan berturut-turun menjadi 5,5 persen.
"Jadi dalam kondisi ini, sangat diperlukan adanya instrument pembiayaan alternatif yang membuat investor yakin untuk berinvestasi," ungkap Feb.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.