Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Orang-orang Garuda Disingkirkan dari Sriwijaya Air | Gurita Bisnis Grup Djarum

Kompas.com - 12/09/2019, 05:53 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ramai-ramai soal pemecatan direksi Sriwijaya Air memunculkan pertanyaan bahwa apakah benar maskapai swasta tersebut sedang "membersihkan" orang-orang Garuda Indonesia yang selama ini banyak menolong ketika perusahaan sedang mengalami kesulitan?

Berita tersebut menjadi yang terpopuler sepanjang hari kemarin, Rabu (11/9/2019). Berita lain yang juga masuk terpopuler adalah soal gurita bisnis Grup Djarum, menyusul terjadinya polemik antara KPAI dengan PB Djarum.

Berikut adalah daftar berita populer selengkapnya :

1. Orang-orang Garuda Indonesia Disingkirkan dari Sriwijaya Air?

PT Sriwijaya Air dikabarkan merombak susunan direksinya. Tak tanggung-tanggung, direktur utamanya, yakni Joseph Adrian Saul, dicopot dari jabatannya. Tak hanya Joseph Adrian.

Harkandri M Dahler selaku Direktur Human Capital and Service Sriwijaya Air dan Joseph K Tendean selaku Direktur Komersial Sriwijaya Air juga ikut dicopot. Hal tersebut diketahui Kompas.com dari surat pemberitahuan nomor 001/Plt.DZ/EXT/SJ/IX/2019 yang beredar.

Surat tersebut dikeluarkan pada Senin (9/9/2019). Untuk menempati posisi ketiga orang tersebut, Dewan Komisaris menunjuk Anthony Raimond Tampubolon selaku Plt Direktur Utama, Plt Direktur Human Capital & Layanan, dan Plt Direktur Komersial.

Selanjutnya, Anthony Raimond kemudian memberikan kuasa kepada Robert D Waloni selaku Pelaksana Tugas Harian Direktur Utama dan Rifai selaku Pelaksana Tugas Harian Direktur Komersial Sriwijaya Air.

Rupanya, ketiga orang yang dicopot itu merupakan pejabat di Maskapai Garuda Indonesia yang ditugaskan untuk mengelola Sriwijaya Air. Selengkapnya silakan baca di sini.

2. Dilanda Polemik Audisi Bulu Tangkis, Intip Gurita Bisnis Grup Djarum

Persatuan Bulu Tangkis PB Djarum secara resmi menghentikan audisi pencarian bibit atlet bulu tangkis mulai tahun 2020. Hingga saat ini, banyak pihak masih memperdebatkan polemik dihentikannya audisi beasiswa yang telah melahirkan banyak pemain bulutangkis andalan Indonesia itu.

Keputusan tersebut diambil usai Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai ajang tersebut memanfaatkan anak-anak untuk mempromosikan merek Djarum yang identik dengan produk rokok. Status nama dari yayasan yang sama dengan merek rokoklah yang menjadi isu utama dalam perdebatan yang masih panas hingga saat ini.

Lalu, apakah bisnis kretek menjadi satu-satunya sumber pendapatan Grup Djarum?

Dikutip dari laman resmi Djarum, Rabu (11/9/2019), Oei Wie Gwan membangun pondasi bisnis kreteknya di Kudus pada 21 April 1951. Bisnis kretek tersebut terus berkembang, hingga akhirnya generasi kedua mulai mengambil alih bisnis ketika Oei meninggal dunia pada 1963.

Dua putra Oei, yakni Hartono bersaudara Michael dan Robert terus mengembangkan bisnis keluarga dan menjadi keluarga terkaya di Indonesia. Bahkan, keluarga mereka masuk ke dalam daftar 25 keluarga terkaya di dunia di posisi ke-22. Selengkapnya silakan baca di sini.

3. PHK Karyawan, Bagaimana Kondisi Keuangan Bukalapak?

Salah satu perusahaan rintisan (startup) yang telah menyandang status unicorn di Indonesia, Bukalapak, dikabarkan bakal melakukan aksi Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK) massal terhadap karyawannya.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan, karyawan yang terkena PHK sebanyak 100 dari keseluruhan 2.600 karyawan. Adapun Chief of Strategy Officer of Bukalapak Teddy Oetomo mengungkapkan efisiensi agar perusahaan bisa mencetak untung menjadi salah satu alasan dari PHK tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com