JAKARTA, KOMPAS.com - Wafatnya Presiden ke-3 BJ Habibie meninggalkan duka mendalam bagi banyak kalangan, tak terkecuali insinyur, profesi yang dijalani almarhum selama hidup.
Belasungkawa dan penghormatan tertinggi pun disampaikan Federasi Organisasi Insinyur ASEAN (AFEO) kepada insinyur kelas dunia tersebut.
Momen hening ini dilakukan di awal hari kedua Konferensi Organisasi Insinyur se-ASEAN ke-37 (Cafeo37) di JIEXPO, Jakarta, Kamis (12/9/2019) dan dipimpin oleh Chariman AFEO yang juga Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Heru Dewanto.
“Kami menyampaikan belasungkawa, rasa duka cita sedalam-dalamnya atas berpulangnya Bapak BJ Habibie, salah satu insinyur dan putra terbaik Indonesia, bapak teknologi Indonesia,” kata Heru dalam keterangannya, Kamis.
Baca juga: Luhut: Habibie adalah Seorang Demokrat Sejati
Bersama seribuan insinyur se-ASEAN peserta konferensi yang hadir, Heru berdoa untuk almarhum BJ Habibie.
“Mudah-mudahan Pak Habibie husnul khatimah dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,” ujar Heru.
Heru mengenang, Habibie adalah sosok insinyur Indonesia yang banyak mendapat gelar kehormatan dari sejumlah organisasi insinyur di dunia.
“Almarhum memang insinyur kelas dunia dalam arti yang sebenarnya. Tak terhitung sumbangsih yang sudah diberikan almarhum untuk dunia keinsinyuran, baik di dalam negeri maupun luar negeri,” kata Heru.
Baca juga: BJ Habibie, Sosok di Balik Pemberian Nama Bank Mandiri