Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
AM Lilik Agung
Trainer bisnis

Mitra Pengelola GALERIHC, lembaga pengembangan SDM. Beralamat di lilik@galerihc.com.

Merek Itu Bernama Djarum

Kompas.com - 12/09/2019, 19:09 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KOMPAS.com - Pengusaha yang disebut Presiden Soekarno dalam pidato awal kemerdekaan RI adalah Nitisemito. Bernama asli Rusdi lalu mengubah namanya agar kelihatan Jawa, Nitisemito merupakan salah satu konglomerat sebelum Indonesia merdeka. Dia adalah pemilik pabrik rokok terbesar di zamannya.

Dikendalikan dari Kudus, pabrik rokok Nitisemito mampu mempekerjakan 10.000 karyawan. Merek rokok yang diproduksi pabriknya adalah Tjap Kodok Mangan Ulo, Tjap Soempil, dan Tjap Djeroek. Sebelum disatukan dalam merek Tjap Bal Tiga.

Setelah kematian Nitisemito tahun 1953, rokok Tjap Bal Tiga mulai redup. Untuk kemudian hilang digilas jaman. Sejarah mencatat, hilangnya pabrik rokok Tjap Bal Tiga, justru pada sisi lain terjadi pertumbuhan pesat perusahaan rokok. Terutama di daerah Jawa Tengah (Kudus) dan Jawa Timur (Surabaya, Malang, Kediri).

Pada awal mula perusahaan rokok itu – seperti juga dengan pabrik rokok milik Nitisemito - tidak fokus pada merek. Merek diambil ala kadarnya. Karena mayoritas berasal dari Jateng dan Jatim, merek-mereknya sangat lokal dari daerah itu.

Seperti misal Djarum, Gudang Garam, Bentoel, Sampoerna, Sukun, Minak Djinggo, Jambu Bol, Pompa, Kerbau, dan Sintren.

Perusahaan rokok – dan juga perusahaan lain di Indonesia – pada awal mula hanya fokus pada dua hal: produk dan produksi.

Baca juga: Dilanda Polemik Audisi Bulu Tangkis, Intip Gurita Bisnis Grup Djarum

Produk berkaitan dengan barang yang dihasilkan. Untuk konteks rokok, maka produk yang dihasilkan mayoritas adalah rokok kretek. Hal demikian selaras dengan produk dari pabrik Tjap Bal Tiga yang mana Nitisemito bersama istrinya sebagai penemu rokok kretek.

Pabrik-pabrik rokok tersebut menjaga kualitas yang dihasilkan agar rokok tetap dikonsumsi pelanggannya. Pun dengan rokok yang berkualitas, akan mudah untuk mendapatkan pelanggan baru.

Produksi berkelindan dengan keberlangsungan produk rokok yang dihasilkan. Intinya perusahaan menjaga agar proses pembuatan rokok berkelanjutan sehingga stok rokok di pasar tidak pernah kosong.

Pun jika terjadi lonjakan permintaan, proses produksi pada setiap pabrik terjamin. Gabungan antara produk yang berkualitas dan produksi yang berkesinambungan menjadikan pabrik rokok dapat menciptakan varian-varian baru.

Perubahan zaman

Lalu terjadi perubahan zaman. Terjadi pula perubahan perilaku konsumen. Ditambah dengan persaingan antar produk rokok yang semakin sengit. Tidak hanya antar perusahaan lokal, namun juga rokok impor gencar masuk ke pasar Indonesia.

Produk dan produksi tidak cukup. Perlu yang namanya merek. Produk dan produksi adalah tubuh, merek adalah roh. Maka perusahaan-perusahaan rokok ini mulai me-rebranding mereknya.

Nama tetap sama. Hanya perlu dipermak di sana-sini agar nama itu menjadi merek yang seksi. Jika mengeluarkan produk baru, tidak sekedar bertumpu pada merek lama, namun juga dimunculkan merek baru yang berorientasi nasional (global). Lahirlah merek seperti AMild, Star Mild, Class, LA Light, U Mild, Pro Mild, Diplomat.

Konsumen tidak sekedar memilih produk rokoknya. Terlebih pada konsumen rokok pemula. Mereka mengonsumsi lebih pada merek rokok tersebut. Apalagi citarasa rokok-rokok keluaran terbaru nyaris sama. Yang membedakan hanya mereknya saja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com