JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bakal mendalami terkait pencopotan sejumlah posisi direksi di maskapai penerbangan, PT Sriwijaya Air.
Sebelumnya, manajemen maskapai Sriwijaya Air dikabarkan merombak jajaran direksinya.
"Saya menugaskan Dirjen Udara untuk sounding untuk menanyakan ke semua stakeholder, apa permasalahan," kata Budi di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (12/9/2019).
Menhub mengatakan, jika dalam pertemuan nanti sudah diketahui pokok persoalannya, maka akan diberikan solusi-solusi guna mengakhiri kisruh saat ini. Selain itu, pihaknya juga akan menelaah dari sisi aturan/legalitas.
"Kedua, kita lihat apakah secara legal beberapa direksi yang tidak aktif itu masih tetap jalan," ujarnya.
Baca juga: Orang-orang Garuda Indonesia Disingkirkan dari Sriwijaya Air?
Dia menilai, meskipun sudah ada pemberhentian direksi, operasional Sriwijaya Air masih tetap berjalan normal.
"Tetapi sejauh ini direktur operasi dan maintenance masih ada, mustinya bisa berjalan. Saat ini tidak mengganggu operasional," sebut Menhub.
Sebelumnya, manajemen PT Sriwijaya Air dikabarkan merombak jajaran direksinya. Direktur Utama Sriwijaya Air Joseph Adrian Saul dicopot dari jabatannya.
Selain Josep, Harkandri M Dahler selaku Direktur Human Capital and Service Sriwijaya Air, dan Joseph K Tendean selaku Direktur Komersial Sriwijaya Air juga dicopot.
Hal tersebut diketahui Kompas.com dari surat pemberitahuan nomor 001/Plt.DZ/EXT/SJ/IX/2019 yang beredar. Surat tersebut dikeluarkan pada Senin (9/9/2019) kemarin.
Untuk menempati posisi ketiga orang tersebut, Dewan Komisaris menunjuk Anthony Raimond Tampubolon selaku Plt Direktur Utama, Plt Direktur Human Capital & Layanan, dan Plt Direktur Komersial.
Selanjutnya, Anthony Raimond kemudian memberikan kuasa kepada Robert D Waloni selaku Pelaksana Tugas Harian Direktur Utama dan Rifai selaku Pelaksana Tugas Harian Direktur Komersial Sriwijaya Air.
Baca juga: Tiga Direksi Sriwijaya Air yang Dicopot Mantan Pejabat Garuda
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.