Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Sri Mulyani soal Meeting Ecek-ecek | China Itu Gampang

Kompas.com - 13/09/2019, 05:50 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

4. Merek Itu Bernama Djarum

Pengusaha yang disebut Presiden Soekarno dalam pidato awal kemerdekaan RI adalah Nitisemito. Bernama asli Rusdi lalu mengubah namanya agar kelihatan Jawa, Nitisemito merupakan salah satu konglomerat sebelum Indonesia merdeka. Dia adalah pemilik pabrik rokok terbesar di zamannya.

Dikendalikan dari Kudus, pabrik rokok Nitisemito mampu mempekerjakan 10.000 karyawan. Merek rokok yang diproduksi pabriknya adalah Tjap Kodok Mangan Ulo, Tjap Soempil, dan Tjap Djeroek. Sebelum disatukan dalam merek Tjap Bal Tiga.

Setelah kematian Nitisemito tahun 1953, rokok Tjap Bal Tiga mulai redup. Untuk kemudian hilang digilas jaman. Sejarah mencatat, hilangnya pabrik rokok Tjap Bal Tiga, justru pada sisi lain terjadi pertumbuhan pesat perusahaan rokok. Terutama di daerah Jawa Tengah (Kudus) dan Jawa Timur (Surabaya, Malang, Kediri).

Bagaimana sepak terjang merek bernama Djarum? Cek di sini.

5. Sri Mulyani: Jangan Harap Ada Satria Piningit yang Bisa Selesaikan Semua Masalah

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, untuk memperbaiki kondisi perekonomian membutuhkan waktu yang tak sebentar.

Atas dasar itu, dia meminta masyarakat jangan berharap ada “ Satria Piningit” yang mampu menyelsaikan permasalahan ekonomi dalam waktu sekejap.

“Jangan berharap ada Satria Piningit yang bisa menyelsaikan seluruh permasalahan (ekonomi). Jangan harap ada Satria Piningit, itu cuma ada di Disneyland,” ujar Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (12/9/2019).

Apa yang dimaksud Sri Mulyani dengan Satria Piningit itu? Baca di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com