Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikabarkan Bakal Merger dengan OVO, Ini Kata DANA

Kompas.com - 13/09/2019, 09:02 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Decacorn asal Singapura, Grab Holdings, diisukan tengah membicarakan rencana penggabungan dompet digital OVO dengan DANA.

Adapun langkah tersebut dilakukan untuk mencegat Gojek yang mendominasi Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Chief Communication Officer DANA, Chrisma Albandjar mengatakan pihaknya tak ingin mengomentari kabar pasar yang tengah berkembang di masyarakat. Pasalnya, hal tersebut belum pasti.

"Kami tidak mengomentari rumor pasar," ujar Chrisma kepada Kompas.com, Kamis (12/9/2019).

Baca juga: Saingi Go-Jek, OVO dan DANA Dikabarkan Akan Merger

Sementara dikutip Reuters dari seorang sumber, Rabu (11/9/2019), Grab akan membeli mayoritas saham Dana, sebuah dompet digital yang sahamnya digenggam PT Elang Mahkota Teknologi (EMTK) dan Ant Financial bila kesepakatan mencapai titik temu. Pun langsung melakukan merger dengan OVO.

Hal ini tentu saja bertujuan untuk menghalau dominasi gojek di Indonesia. Menurut sumber tersebut, OVO dan Dana akan mendominasi pasar pembayaran online bernilai miliaran dollar.

Apalagi, Grab dan Gojek sebagai dua perusahaan teknologi teratas di Asia Tenggara dengan valuasi miliaran dollar AS memang telah bersaing dalam pembayaran digital sejak 2018, disusul Dana di urutan selanjutnya.

"Itu (merger) bagian dari pertempuran Grab dengan Gojek," kata sumber itu dikutip Reuters, Rabu (11/9/2019).

Baca juga: Grab Dapat Kucuran Dana Rp 28 Triliun untuk Ekspansi di Indonesia

Rencana merger ini juga menunjukkan Grab tengah mengintensifkan jati dirinya di industri pembayaran digital.

Pun rencana merger ini semakin kuat karena Softbank Group Corp mengumumkan bakal menginvestasikan dana sebesar 2 miliar dollar AS ke Indonesia melalui Grab pada Juli kemarin.

CEO Softbank Masayoshi Son dikabarkan juga mendukung proposal rencana merger tersebut. Teranyar, rencana ini telah dibahas dengan para pejabat tinggi Indonesia ketika Son mengunjungi Jakarta pada Juli 2019.

"Son menyatakan ketertarikannya," ucap sumber yang tak ingin disebutkan namanya itu.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com