Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kembangkan SDM Inovatif, Telkom Gandeng 3 Perguruan Tinggi di Bandung

Kompas.com - 13/09/2019, 14:55 WIB
Mico Desrianto,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi


KOMPAS.com -
Dalam rangka menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang inovatif, Telkom Group jalin kerja sama dengan sejumlah universitas di Kota Bandung, Jawa Barat.

Antara lain Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjadjaran, dan Telkom University. Kolaborasi ini berupa joint research.

Penandatanganan kerja sama itu dilakukan oleh Chief Human Capital Officer TelkomGroup, Edi Witjara, beserta seluruh perwakilan universitas di Telkom University Bandung, Kamis (5/9/2019) lalu.

Edi Witjara mengatakan, kerja sama ini merupakan langkah strategis di bidang pengelolaan SDM melalui partnership yang berkesinambungan demi melahirkan inovasi.

Baca juga: Mengenal Lebih Jauh neuCentrIX, Data Center Garapan Telkom

"Muaranya adalah menghasilkan mutual benefit bagi kedua belah pihak serta memajukan bangsa," ucap dia sesuai keterangan rilis yang Kompas.com terima, Jumat (13/9/2019).

Lebih lanjut Edi mengatakan, sebagai market leader, sudah seharusnya Telkom bergerak mengembangkan diri dan terus berinovasi. Untuk merealisasikan ini Telkom tidak bisa berjalan sendiri.

Edi melanjutkan, kolaborasi dengan 3 Perguruan Tinggi itu berpeluang tak hanya sebatas joint research, namun juga pemanfaatan produk dan sistem Telkom bagi dunia pendidikan yang sifatnya simbiosis mutualisme.

Baca juga: Tingkatkan Layanan IndiHome, Telkom Kolaborasi dengan Shopee

Hal tersebut sejalan dengan visi Telkom sebagai perusahaan digital terbaik untuk memajukan Bangsa Indonesia

"Bandung memiliki banyak perguruan tinggi terbaik. Mereka menjadi partner utama Telkom dalam pengembangan SDM yang mampu menghasilkan berbagai inovasi yang berdampak positif bagi Indonesia," terang Edi.

Terakhir, Edi berharap upaya ini menjadi langkah awal serta berpeluang membuka kolaborasi dan sinergi selanjutnya dengan perguruan tinggi terbaik di kota lain.

"Jadi tak hanya dari sisi bisnis, namun juga baik bagi lingkungan sekitarnya untuk membawa manfaat bagi bangsa," tutup Edi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com