JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang nasabah PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI) kehilangan saldo Rp 14 juta. Hal itu diduga karena modus pembobolan data (skimming).
Menanggapi hal itu Sekretaris Perusahaan BRI Hari Purnomo mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih menginvestigasi kasus kehilangan saldo nasabah ini secara kasuistik.
"Jika kasusnya karena kejahatan perbankan, maka kita akan selesaikan keluhan nasabah," ujar dia seperti dikutip dari Antara, Jumat (13/9/2019).
Baca juga: Uang Nasabah Sempat Hilang Rp 80 Juta, BRI Beri Tips Aman Transaksi
Sementara itu nasabah tersebut, Pratama Guitarra menyebut, dirinya sudah mendapatkan penjelasan dari BRI. Pada Jumat ini dia akan bertemu dengan pimpinan BRI cabang Depok untuk menyelesaikan masalah itu.
Dia pun dijanjikan akan mendapat pengembalian uang 100 persen dari BRI jika raibnya saldo tersebut terbukti karena kejahatan perbankan.
"BRI bilang kalau terbukti ada kejahatan perbankan dikembalikan 100 persen," kata Pratama.
Baca juga: Mahasiswi Jadi Korban Skimming, Uang untuk Bayar Kuliah Hilang
Kasus hilangnya saldo Pratama ini bermula pada Minggu (8/9/2019) saat dia berniat mengambil uang ke Mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Saat hendak menarik uang tunai, dia mendapati kartunya ditolak oleh mesin ATM.
"Kemudian saya ke BRI Depok untuk benerin kartu. Setelah kartu bener, saya coba memeriksa uang ke ATM. Setelah dilihat kok uangnya berkurang banyak," ujarnya.