Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1,26 Juta Ton Pupuk Bersubsidi Disiapkan Saat Musim Tanam

Kompas.com - 13/09/2019, 19:32 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pupuk Indonesia (Persero) menyiapkan stok pupuk sebanyak 1,26 juta ton selama musim tanam. Pupuk tersebut terdiri dari 532.106 ton Urea, 375.510 ton NPK, 123.096 ton ZA, 123.012 ton SP-36 dan 114.979 ton Organik, untuk kebutuhan pupuk bersubsidi nasional. 

Kepala Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana mengatakan, stok tersebut disiapkan sebagai langkah antisipasi jelang musim tanam pada Oktober hingga Maret mendatang. Jumlah stok yang disiapkan di lini III dan IV tersebut cukup untuk kebutuhan tiga bulan ke depan. 

“Melalui para produsen pupuk, yaitu Pupuk Kaltim, Petrokimia Gresik, Pupuk Kujang CIkampek, Pupuk Iskandar Muda serta Pusri Palembang, kami menyiapkan jumlah ini agar dapat memenuhi kebutuhan petani sesuai dengan alokasi yang diatur Kementerian Pertanian. Sehingga tidak terjadi kekurangan stok pupuk jelang musim tanam tahun ini,” ujar Wijaya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (13/9/2019).

Wijaya menambahkan, dalam menjalankan penugasan penyaluran pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dalam Permendag 15/M-DAG/PER/4/2013 yang menyebut stok pupuk bersubsidi harus tersedia untuk memenuhi kebutuhan hingga dua minggu.

Namun untuk mengantisipasi lonjakan permintaan pupuk dan agar petani lebih mudah dan cepat menerima pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia meningkatkan ketersedian stok hingga dua kali lipat baik di lini III (Gudang yang berlokasi di Kabupaten) dan Lini IV (Kios Resmi).

Selain itu, sesuai dengan Peraturan Pemerintah, stok pupuk bersubsidi yang disalurkan oleh Pupuk Indonesia pun disesuaikan berdasarkan alokasi pupuk di masing-masing provinsi.

Berdasarkan wilayah dan kebutuhannya, stok pupuk tertinggi saat ini ada di Jawa Timur yaitu sebesar 345.472 ton untuk semua jenis pupuk, kemudian Jawa Barat sebesar 216.724 ton, dan Jawa Tengah 195.189 ton. 

Tercatat hingga 11 September 2019 Pupuk Indonesia Grup telah menyalurkan 6.026.667 ton pupuk bersubsidi. Terdiri dari 2.612.641 ton Urea, 583.313 ton SP-36, 636.207 ton ZA, 1.697.400 ton NPK, 497.104 ton Organik.

“Angka penyaluran pupuk bersubsidi hingga 11 September sudah mencapai 68 persen dari alokasi penyaluran pupuk bersubsidi di tahun 2019 sebesar 8.8 Juta ton,” kata Wijaya.

Alokasi 2019 sebanyak 8.8 juta ton tersebut berkurang sebanyak 676 ribu ton jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 9,55 juta ton.

“Untuk mengantisipasi kebutuhan petani, kami pun menyiapkan stok pupuk non subsidi di kios-kios. Kami berharap dengan komitmen bersama antara Produsen pupuk, distributor, dan kios dapat bersinergi dengan baik untuk mengutamakan kepentingan petani dan kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi di seluruh Negeri,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com