Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbankan dan BI Bakal Kembangkan Pariwisata Jadi Sektor Ekonomi Tersendiri

Kompas.com - 13/09/2019, 20:36 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah tengah gencar mengembangkan industri pariwisata untuk menggenjot pendapatan negara di sektor tersebut.

Pasalnya, melalui sektor pariwisata pemerintah dapat menggenjot pendapatan negara secara optimal dengan ongkos yang minimal, jika sektor tersebut dapat digarap dengan baik.

Namun demikian, perbankan sebagai penyalur pembiayaan belum menjadi sebuah sektor usaha tersendiri. Sehingga, pihak perbankan dan Bank Indonesia saat ini tengah berdiskusi mengenai hal tersebut, agar potensi pengembangan industri pariwisata bisa lebih terukur.

"Ke depan akan ada pemikiran ke arah sana," kata Direktur Retail Banking Bank Mandiri Donsuwan Simatupang di Badung, Bali, Kamis, (12/9/2019).

Baca juga: Mengenalkan 10 Destinasi Bali Baru ke Anak-anak...

Pemerintah pun saat ini tengah gencar mengembangkan 5 Bali Baru sebagai destinasi pariwisata super prioritas.

Kelima destinasi tersebut ialah Danau Toba, Borobudur, Lombok, Labuan Bajo, dan Manado-Bitung-Likupang.

Namun demikiam, Donsuan memandang saat ini pengelompokan sektor usaha di perbankan masih belum seperti yang diharapkan. Hal itu, kata dia, artinya sektor pariwisata belum dikelompokkan sebagai salah satu sektor ekonomi khusus.

"Sehingga semua bank kesulitan mendapatkan data sebenarnya di sektor itu ada berapa," kata Donsuwan saat ditanya soal penyaluran pembiayaan di sektor pariwisata.

Contohnya, kata dia, usaha di bidang restoran. Dia mengatakan usaha di bidang restoran terdapat di lokasi wisata dan pusat bisnis. Dua hal itu, kata Donsuwan, dikelompokan ke sektor usaha restoran saja.

"Sehingga kalau ditanya berapa sektor wisata, kami kesulitan (mendata)," ujar dia.

Baca juga: Susi Minta Perbankan Berpihak Kepada UKM Perikanan

Dia melihat secara internal, spending terbesar masyarakat saat ini ada di bidang travelling dan kuliner.

"Sehingga saya yang menangani justru melihat sektor ini menjadi sektor usaha yang utama," kata dia.

Donsuwan mengatakan perseroan terus mendorong perkembangan sektor pariwisata untuk mendukung terciptanya pemerataan pembangunan ekonomi. Dia mengatakan Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan berskema Kredit Usaha Rakyat atau KUR senilai Rp 2,48 triliun pada periode Januari hingga Agustus 2019. Nilai KUR itu, kata dia, disalurkan kepada 32.416 pelaku usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM yang terkait dengan pariwisata.

"Keberadaan UMKM penunjang sektor pariwisata tersebut sangat penting untuk memastikan kenyamanan wisatawan saat beraktivitas di lokasi tujuan wisata," kata Donsuwan.

Saat ini, kata dia, pembiayaan KUR Mandiri telah menjangkau tujuh dari 10 lokasi destinasi wisata yang diprioritaskan menjadi The New Bali. Ketujuh lokasi tersebut, yaitu Danau Toba, Tanjung Kelayang, Kepulauan Seribu, Tanjung Lesung, Bromo Tengger, Borobudur dan Mandalika dengan total limit Rp 251 milyar kepada 3.114 UMKM.

Dia juga mengatakan rasio kredit macet atau non performing loan di sektor UMKM sebesar 2 persen.

"Saya kira itu angka NPL yang sangat baik," ujar dia.

Baca juga: Storynomics Tourism Jadi Pendekatan Genjot Ekonomi dari Pariwisata

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com