Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips agar Keuangan Tak Tergerus Inflasi

Kompas.com - 15/09/2019, 10:00 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Inflasi menjadi kondisi yang banyak dibicarakan orang, terutama ketika membahas berbagai hal terkait dengan kondisi ekonomi. Banyak yang begitu mengkhawatirkannya, terutama setelah beberapa tahun belakangan inflasi mengalami peningkatan.

Kekhawatiran ini tentu cukup beralasan, sebab peningkatan inflasi ini biasanya akan dibarengi dengan kenaikan harga berbagai kebutuhan hidup di pasar. Lalu, apakah Anda sudah kenal dan memahami dengan baik inflasi itu sendiri?

Inflasi merupakan indikator yang dijadikan sebagai tolak ukur untuk melihat tingkat perubahan harga barang-barang tertentu di pasar, di mana hal tersebut akan tampak jelas jika kenaikan harga barang-barang ini terjadi terus-menerus dan saling memengaruhi antara satu dengan yang lainnya.

Kondisi ini tentu akan memengaruhi tingkat pengeluaran dan juga tingkat biaya hidup di dalam masyarakat luas. Artinya, inflasi akan menyebabkan biaya hidup semakin tinggi dan mahal.

Di lain sisi, hal ini belum tentu akan dibarengi dengan peningkatan jumlah penghasilan, sehingga bisa menimbulkan tidak perpenuhinya berbagai kebutuhan hidup dengan baik.

Lalu, apa pengarunya inflasi dengan keuangan? Simak ulasan berikut ini seperti dikutip dari Cermati.com.

Pengaruh Inflasi di dalam Keuangan

Pada dasarnya inflasi akan sangat memengaruhi kondisi keuangan. Semakin tinggi tingkat inflasi, maka makin turun juga nilai dari uang yang Anda miliki.

Contohnya, jika tahun lalu dengan uang Rp100 ribu Anda bisa membeli 20 buah apel, maka dengan uang yang sama, tapi tahun ini Anda hanya akan bisa mendapatkan 17 buah apel saja.

Jadi, nilai uang Anda tergerus dan sepatutnya hal ini juga dibarengi dengan kenaikan penghasilan yang Anda dapatkan setiap bulannya.

Kenaikan inflasi yang seperti ini juga akan mempengaruhi nilai tabungan Anda, bahkan meski Anda menyimpannya di bank. Meski bank memberikan sejumlah bunga tabungan pada Anda setiap bulannya, pada umumnya bunga tabungan ini tidak dapa mengimbangi laju inflasi yang terjadi.

Rata-rata bank di Indonesia hanya menawarkan bunga tabungan yang jumlahnya lebih kecil dari nilai inflasi itu sendiri. Hal ini tentu akan berdampak buruk bagi dana tabungan Anda. Sebab seiring dengan berlalunya waktu nilainya akan tergerus oleh inflasi.

Meski begitu, menyimpan dana tabungan di bank tentu masih menjadi pilihan banyak orang. Selain mengamankan dana, hal ini juga akan membuat Anda tidak repot menyimpan uang tunai dalam jumlah besar.

Resiko keamanan tentu menjadi hal penting yang tidak bisa Anda abaikan, bukan? Tak seorang pun rela kehilangan uang yang ditabungnya.

Baca Juga: Ternyata, Barang ini Jadi Penyebab Inflasi Pertengahan 2019

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Mengeluhkan inflasi tentu bukan keputusan yang tepat, sebab hal ini bahkan tidak membawa kebaikan apapun di dalam keuangan Anda. Jika Anda sudah menyedari bahwa inflasi mengurangi nilai uang Anda, maka Anda tentu bisa mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi kondisi tersebut.

Pada umumnya, sebagian besar orang akan melakukan kegiatan investasi untuk menekan laju inflasi ini di dalam keuangan mereka. Anda juga perlu melakukan langkah yang satu ini di dalam keuangan Anda dengan segera.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com