Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementan Terus Kembangkan Pertanian Berbasis Mekanisasi

Kompas.com - 15/09/2019, 12:23 WIB
Alek Kurniawan

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) akan mendukung penuh pengembangan Pertanian Korporasi Berbasis Mekanisasi (PKBM).

Tujuannya, untuk  mengoptimalkan pemanfaatan alat mesin pertanian (Alsintan) melalui usaha pelayanan jasa Alsintan (UPJA), menurunkan biaya produksi usahatani, dan meningkatkan produksi dan pendapatan petani serta meningkatkan minat kaum milenial dalan berusaha tani.

Dengan begitu, akan ada kemandirian pemanfaatan Alsintan dan manajemen UPJA dengan bisnis modern.

Kementan juga sudah mengadakan kegiatan percontohan di lima lokasi yang ditetapkan berdasarkan SK Dirjen PSP No 07.1/2019. Salah satu lokasi tersebut berada di Desa Karangtinoto, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Baca juga: Upaya Strategis Kementan Tingkatkan Investasi Bidang Tanaman Pangan

Mengenai hal itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy meresmikan Warehouse UPJA Tani Karya Mandiri di Desa Karangtinoto.

Sarwo Edhy mengatakan Warehouse UPJA Tani Karya Mandiri luar biasa.

"Karena disini ada swadaya masyarakat tani, jadi ini kami bantu dengan dana sebesar Rp 560 juta dan dari swadaya tani sebesar Rp 120 juta," ujar Sarwo Edhy, melalui rilis tertulis, Minggu (15/9/2019).

Percontohan

Sarwo Edhy berharap nanti percontohan ini bisa digunakan untuk desa-desa dan kecamatan lain di Kabupaten Tuban.

"Di sini ada ruang pertemuan dan tempat pelatihan, karena Presiden tahun ini menfokuskan untuk pembangunan SDM. Kemudian di warehouse ini ada tempat gabah, di sebelahnya dibangun dryer untuk pengering, nanti sebelahnya lagi kami bangun Rice Miling unit," sebutnya.

Diharapkan kelompok tani di sini bisa mempunyai brand beras sendiri dan dengan merek sendiri, dari hulu sampai hilir didapat.

 

Baca juga: DPR Apresiasi Kinerja Kementan dalam 5 Tahun Terakhir

Mulai dari penanaman, pengolah, kemudian panen mendapat gabah langsung digiling menjadi beras.

"Di sini sudah terpadu, sudah ada kios Saprodinya, ada layanan bengkel Alsintan, ada unit pengelolaan Alsintan, tempat cuci Alsintan, kemudian gudang, kantor UPJA, dan ruang pertemuan," paparnya.

Kemudian, lanjut Sarwo Edhy, Kementan bekerja sama dengan Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas untuk memberikan layanan bahan bakar minyak (BBM) Pertamini untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar.

"Semua dalam rangka pengelolaan alat mesin pertanian. Jadi kami ke depan merubah mindset dari pola budidaya tradisional ke pola modern melalui sistem mekanisasi," kata Sarwo Edhy.

Bisnis

Sarwo Edhy menambahkan, pengelolaan Alsintan oleh UPJA/Poktan/Gapoktan ke depan diarahkan secara bisnis.

Untuk itu harus ada pengurus dalam UPJA/Poktan/Gapoktan yang mau dan mampu mengelola pelayanan jasa Alsintan secara profesional.  

"Sekali lagi saya berharap bahwa dengan adanya Bengkel Alsintan yang dikelola bersama oleh UPJA Tani Karya Mandiri dapat membantu dalam meningkatkan produksi dan usaha tani warga sekitar," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com