Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Modal Desa Kutuh Bisa Raup Puluhan Miliar Rupiah

Kompas.com - 16/09/2019, 10:40 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Desa Kutuh kini menjelma menjadi salah satu desa percontohan yang berhasil mengembangkan potensi pariwisatanya.

Pasalnya, sejak 1998, masyarakat desa adat setempat telah membentuk Lembaga Perkreditan Desa untuk menyimpan dan menyalurkan dana ke sektor-sektor produktif.

"LPD ini bisa dibilang bank masyarakat adat, dari modal awal Rp 13 juta, kini aset LPD sudah sampai Rp 135 miliar," jelas I Made Wena.

Dari dana yang terkumpul di LPD tersebut, penduduk desa pun berinisatif untuk mengembangkan Pantai Pandawa.

Dana dari LPD yang disalurkan untuk pembiayaan Pantai Pandawa kala itu sebesar Rp 1 miliar. Selain itu, tahun lalu penduduk desa juga menggunakan dana tersebut untuk pengembangan Gunung Payung Culture Park.

"Karena likuiditasnya longgar, maka kita gerakkan. Kita mengembangkan Pantai Pandawa dengan meminjamkan uang dari LPD sebesar Rp 1 miliar. Kemudian pinjam uang untuk mengembangkan Gunung Payung Culture Park tahun kemarin Rp 3 miliar. Tentu tetap mengembalikan bunga dan beban pokok, sehingga perputaran cashflow terjadi," jelas dia.

Adapun Kepala Desa Kutuh I Wayan Purba mengatakan, secara keseluruhan, Desa Kutuh memiliki 9 unit usaha atau Badan Usaha Milik Desa Adat, (BUMDA), yang meliputi Lembaga Perkreditan Desa (LPD), Wisata Pantai Pandawa, Gunung Payung Cultural Park, Atraksi Wisata Khusus Timbis Paragliding, Atraksi Wisata Khusus Seni dan Budaya, Unit Barang dan Jasa, Unit Pirantu Yadnya, Transportasi, dan Jasa Konstruksi Karya Undagi.

Selain itu, desa juga memiliki Layanan Wisata Edukasi dan Kemitraan, Layanan Keamanan dan Ketertiban Wilayah, dan Layanan Jaminan Asuransi dan Kesehatan guna menunjang pariwisata desa.

Baca juga: Ini Cara Desa Pandak Ciptakan Kemandirian Ekonomi

Penghasilan desa capai Rp 50 miliar

Terus meningkatnya kualitas pelayanan pariwisata membuat Desa Kutuh kian berjaya. Masyarakat desanya pun juga ramah dan lihai memberikan layanan kepada wisatawan. Dari awal mula Desa Kutuh harus terseok-seok dalam mencari pundi-pundi uang, kini dalam setahun mereka bisa mengeruk pendapatan hingga Rp 50 miliar.

"Dalam tahun berjalan, Desa Kutuh dapat mencetak laba bersih dalam tahun kemarin mencapai Rp 14,5 miliar dan pendapatan total tidak kurang dari Rp 50 miliar. Kami kolaborasikan dari sini, kami terus bangun sehingga ke depan makin baik," jelas I Made Wena.

Setelah Pantai Pandawa dibuka pada tahun 2012, Desa Kutuh hampir tak pernah sepi pengunjung. Kehidupan masyarakat desa pun praktis berubah.

Kini hampir sebagian besar masyarakat desa kutuh menjadi wirausahawan.

"200 warga punya usaha sendiri. Misalnya saja ibu-ibu buka spa, bapak-bapak menyewakan kano," ujar Wayan Purba.

Hingga akhirnya, pemerintah di era Presiden Joko Widodo mengeluarkan kebijakan Transfer ke Daerah dan Desa (TKDD) di mana pada tahun pertama, yaitu tahun 2015, Desa Kutuh mendapatkan kucuran dana Rp 290,93 juta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com