Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Impor Bahan Baku Farmasi Ditargetkan Turun 15 Persen di 2021

Kompas.com - 16/09/2019, 18:54 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan berharap impor bahan baku industri farmasi dalam negeri terus menurun.

Sebab, saat ini pemerintah tengah menyiapkan beberapa rencana aksi pengembangan industri farmasi dalam negeri. Pengembangan itu melalui prioritas pengadaan barang/jasa kesehatan pemerintah lewat e-katalog, promosi produk dalam negeri serta hilirasi inovasi hasil riset.

“Diharapkan tahun 2021 ada penurunan 15 persen bahan baku impor. Memproduksi dalam negeri itu membutuhkan effort yang sangat kuat dengan berbagi kebijakan untuk meningkatkan investasi dan pertumbuhan ekonomi. Diharapkan nanti industri farmasi dalam negeri akan meningkat," ujar Staf Ahli Bidang Hukum Kemenkes, Kuwat Sri Hudoyo di Jakarta, Senin (16/9/2019).

Kuwat menilai saat ini sudah saatnya industri farmasi Indonesia tidak lagi tergantung pada bahan baku impor dan mulai mengembangkan bahan baku dalam negeri seperti herbal.

“Apalagi alat kesehatan produk dalam negeri sudah banyak dimanfaatkan untuk layanan kesehatan masyarakat bahkan sebagian sudah bisa diekspor. Pengaturan pengawasan peredaran obat dan pangan terus dilakukan oleh Kemenkes sebagai bentuk perlindungan kesehatan masyarakat," kata Kuwat.

Saat ini, terdapat 206 perusahaan yang bergerak di industri farmasi dalam negeri. Jumlah tersebut didominasi oleh 178 perusahaan swasta nasional, 24 perusahaan multinasional dan empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Industri farmasi dalam negeri termasuk industri yang telah lama berdiri dan mampu memenuhi 75 persen kebutuhan obat dalam negeri.

Hanya saja, fakta juga menunjukkan bahwa saat ini industri farmasi masih terkendala produksi bahan baku. Hampir 90 persen bahan bakunya masih dipenuhi dari impor.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com