Selain mengejar sertifikasi, Perum Perindo bakal mengintegrasikan operasi kapal untuk menyebarnya di beberapa titik yang paling potensial, termasuk produksi budidaya di hulu.
Pun merekrut tenaga kerja yang ahli dibidangnya, sekaligus memberikan pelatihan dan memperkuat SOP.
"Karena SDM bagus tanpa sop yang kuat di lapangan tidak akan kuat. Kita lagi implementasikan ini juga dalam dua tahun ini, sekarang proses di pelabuhan sudah kita digitalkan. Proses perdagangan dan yang lain juga kita perkuat, tentu harus didukung monitoring di lapangan," sebutnya.
Baca juga: Banyak Kapal Vietnam Masuk ZEE Indonesia, Ini yang Dilakukan Menteri Susi
Target ekspor 2019
Terkait target ekspor, Perum Perindo menargetkan nilai ekspor hingga 22 juta dollar AS hingga akhir tahun 2019.
Risyanto optimistis target tersebut bisa tercapai di tahun 2019, meski serapan ekspor masih di angka 40 persen. Artinya, masih ada sisa 60 persen yang belum mampu terserap.
"Karena perikanan itu memang musiman, jadi Januari sampai April memang produksi slow down, karena mengandalkan tangkapan laut. Tapi 4 bulan ke depan akan kami genjot produksi," ucapnya.
Terlebih lanjut dia, masa-masa di semester II dan akhir tahun merupakan musim panen ikan. Pun permintaan pasar dari luar negeri sudah membeludak sehingga semua proses perlu dioptimalkan.
"Indonesia kita optimalkan semua, termasuk dimonitoring terus, support, genjot, sekarang saya di kantor termasuk selalu katakan everyone is marketers," ujar dia.
Baca juga: Mengapa Indonesia Tertinggal dari Vietnam?
Konsumsi ikan RI meningkat
Di sisi lain, alokasi ikan untuk ekspor berkurang karena meningkatnya konsumsi ikan di masyarakat Indonesia. Hal ini seperti buah simalakama, di mana masyarakat telah mengerti pentingnya makan ikan sekaligus membuat ekspor berkurang.
"Sebenarnya produksinya banyak, tapi konsumsi sea food local market kita kan juga meningkat," ucapnya.
Kendati demikian, hal tersebut tidak menjadi kendala utama bagi Perum Perindo. Masih banyak cara lain untuk memaksimalkan ekspor, seperti memperbaiki sistem pengolahan.
Sementara mengenai target pendapatan, Perum Perindo optimistis bisa meraup Rp 1,2 triliun hingga akhir tahun. Angka tersebut lebih besar dari pencapaian tahun lalu sebesar Rp 1 triliun.
Adapun di semester I 2019 kemarin, pendapatan Perum Perindo baru mencapai Rp 300 miliar.
Baca juga: Kalah Saing dengan Vietnam, Mendag Mengaku Ditegur Jokowi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.