Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekayaannya Tak Bekurang Meski Rajin Berdonasi, Ini Strategi Investasi Bill Gates

Kompas.com - 18/09/2019, 06:35 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Bill Gates terkenal tidak pelit dengan kekayaan yang dia miliki. Dia terkenal sangat dermawan hingga mendirikan sebuah yayasan untuk menyumbangkan kekayaannya yang berlimpah bersama dan istrinya.

Seperti dikutip CNBC dan Bloomberg, Rabu (18/9/2019), kekayaan pendiri Microsoft ini meningkat 16 miliar dollar AS tahun ini, meski dirinya telah menyumbangkan lebih dari 35 miliar dollar AS untuk beramal.

Dengan demikian, keseluruhan kekayaan Bill Gates saat ini mencapai 106 miliar dollar AS. Jumlah tersebut adalah yang terbesar kedua di dunia setelah CEO Amazon, Jeff Bezos.

"Kami tidak berlaku defensif dengan sebagian besar uang kami," ujar dia.

"Strategi yang digunkan untuk berinvestasi adalah lebih dari 60 persennya dalam bentuk ekuitas (saham)," lanjut Gates.

Baca juga : Bill Gates Akui Iri dengan Sifat Steve Jobs Ini

Memiliki 60 persen porsi ivestasi di ekuitas, dalam hal ini Bill Gates menaruh 60 persen kekayaannya di saham atau index fund. Hal itu merupakan langkah agresif bagi seseorang yang sekaya Gates.

Biasanya investor akan lebih terdiversifikasi dalam berinvestasi di beberapa kelas aset, seperti di obligasi pemerintah dan real estate.

Namun, Bill Gates mengatatakan, dirinya optimistis terhadap perekonomian Amerika Serikat dan perekonomian global.

"Anda bisa saja berpikir bahwa imbal hasilnya tidak terlalu tinggi, namun itu memang benar jika dibandingkan dengan semua kelas aset," ujar dia.

Tak Selalu Sama

Adapun perencana keuangan mengatakan, karena seorang miliarder melakukan suatu strategi investasi tertentu, bukan berarti semua investor melakukan hal yang sama.

"Apakah itu miliarder, CEO, atau yayasan, Anda harus ingat bahwa mereka berinvestasi dengan tujuan mereka sendiri," ujar perencana keuangan Douglas Boneparth.

"Anda harus berinvestasi dengan tujuan Anda sendiri, dengan toleransi risiko yang Anda miliki, juga preferensi Anda," ujar dia.

Semakin muda seseorang, dan uang tersebut tidak dibutuhkan dalam jangka waktu tertentu, menurut dia investor bisa saja berlaku lebih agresif.

"Anda bisa saja berinvestasi 100 persen di saham," ujar dia.

Sementara untuk orang-orang yang hampir atau sudah pensiun, harus mempertimbangkan untuk memperkecil porsi investasi mereka di saham karena semakin rentanya mereka terhadap risiko.

"Mereka akan cenderung menggantungkan hidup pada aset-aset tersebut," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com