Perjalanan bisnis yang harus ditempuh Ahmad dan Siane untuk mengenalkan rotinya kepada publik tidaklah mudah.
Menyadari pasarnya sangat tersegmentasi, tak jarang keduanya membagi-bagikan roti olahan tangan mereka secara suka rela di awal pemasarannya.
Sehingga, meski belum banyak yang berminat, setidaknya lidah masyarakat yang sudah sangat akrab dengan rasa roti khas pabrikan yang cenderung manis dan lembut mulai bisa mengenali tekstur roti sourdough.
"Respon di pasar bagus sekali. Memang belum sepenuhnya diterima tapi banyak yang penasaran dengan harganya. Awalnya memang nggak laku, jadi kita bagi-bagi aja setiap minggu sekali di pasar," ujar Ahmad.
"Nggak apa-apa nggak laku, yang penting direspon," ujar Ahmad.
Di tahun 2014, Kebun Roti mulai merambah sosial media. Kini, akun @kebunroti sudah memiliki telah memiliki 19.000an followers.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.