Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekarang Investasi Emas Digital Bisa Dicicil

Kompas.com - 18/09/2019, 14:18 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Zaman semakin canggih membuat perusahaan baik konvesional maupun digital semakin banyak mengeluarkan terobosan baru.

Salah satu terobosan baru tersebut adalah dengan mengeluarkan fitur investasi digital oleh startup-startup Indonesia.

Tidak hanya mengeluarkan fitur investasi emas digital, kemajuan zaman membuat salah satu startup, Bukalapak, meluncurkan fitur cicil emas untuk investasi. Adapun peluncuran ini merupakan hasil kerja sama dengan startup fintech Pluang.

Head of Invesment Solution Bukalapak Dhinda Arisyiya mengatakan, peluncuran startup itu merupakan pengembangan dari fitur BukaEmas sekaligus memudahkan masyarakat Indonesia berinvestasi.

Baca juga: Harga Emas Antam Sentuh Rekor, Saatnya Beli atau Jual?

"Kami ingin memudahkan masyarakat untuk mengakses layanan investasi dan meningkatkan literasi keuangan ke seluruh kalangan, baik pekerja yang masih produktif, milenial, termasuk ibu-ibu rumah tangga yang setiap hari perlu mengatur keuangan," kata Dhinda Arisyiya di Jakarta, Rabu (18/9/2019).

Dipilihnya emas, kata Dhinda, karena emas adalah salah satu instrumen yang sedang naik daun dalam 5 tahun belakangan sekaligus instrumen investasi paling tua yang semua orang mengenalnya.

Di Bukalapak sendiri, imbuh dia, tren kenaikan emas berbanding lurus dengan tren kenaikan pengguna fitur investasi dalam platformnya. Dari yang semula 600.000 pengguna pada akhir tahun, kini sudah 2,5 juta pengguna. Ini membuktikan animo masyarakat terhadap investasi emas memang tak ada matinya.

"Ini paling populer. Minatnya terus ada dari tahun ke tahun, dan cocok untuk mereka yang melakukan lindung nilai. Memang kita lihat ini instrumen investasi yang sudah turun temurun, dari generasi ke generasi yang dipakai terus," papar dia.

Baca juga: Kini Tak Perlu Khawatir Investasi Emas Digital

Terkait metode pencicilannya, Dinda menjelaskan pencicilan bisa dilakukan mulai dengan berat 1 gram dengan tenor 3 sampai 24 bulan. Harga pembelian akan disesuaikan dengan fluktuasi harga emas harian.

"Tapi bedanya, pencicil emas dapat mengunci harganya di awal saat pembelian. Ini memungkinkan pencicil tidak akan terimbas fluktuasi harga saat mencicil. Kenaikan harga emas belakangan ini kan 20-25 persen, jadi kalau dikunci di awal potensi imbal hasilnya akan lebih besar," jelas Dhinda.

Co-Founder Pluang Claudia Kolonas menambahkan, nantinya emas yang dicicil tersimpan bursa berjangka sehingga aman. Produk ini pun telah mendapat lisensi dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

"Kami memastikan ada pihak independen yang menjaga emas tersebut," jelas Claudia.

Baca juga: Investasi Emas Lebih Untung Dibanding Investasi Lain, Ini Alasannya

Adapun untuk proses pencetakan akan dikenakan biaya kembali. Biaya tersebut sudah tertera dalam aplikasi saat hendak mencicil emas.

"Setelah dicetak nanti kami akan kirim ke rumah masing-masing melalui JNE. Kenapa JNE? Karena kami memastikan menggunakan moda pengiriman yang memiliki asuransi bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Pokoknya pengiriman ini kami pilih pihak yang kompeten dalam melakukan pengiriman," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com