Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

6 Strategi Kementan Amankan Produksi Komoditas Pangan Saat Kemarau Panjang

Kompas.com - 18/09/2019, 16:30 WIB
Mikhael Gewati

Penulis


KOMPAS.com
- Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan), Sarwo Edhy membeberkan 5 strategi untuk mengamankan produksi komoditaspangan saat menghadapu kemarau panjang. 

Pertama, jika sumber airnya cukup, maka dilakukan pemanfaatan sumber sumber air. Saat ini terdapat 11.654 unit embung pertanian dan 4.042 unit irigasi perpompaan yang dibangun pada periode 2015-2018.

"Identifikasi sumber air alternatif yang masih tersedia agar dapat dimanfaatkan melalui perpompaan dan irigasi air tanah dangkal," ujar Sarwo Edhy, di Jakarta Rabu (18/9/2019), seperti dalam keterangan tertulisnya.

Jumlah pompa air yang sudah dialokasikan pada periode 2015-2018 mencapai 93.860 unit. Khusus pada daerah terdampak kekeringan pompa air yang tersedia mencapai 19.999 unit.

Baca juga: Kementan: Irigasi Perpompaan Punya Manfaat Besar untuk Petani

Kedua, jika sudah mengalami kekeringan dan puso, maka segera dilakukan pengajuan ganti rugi bagi petani yang lahan sawahnya terkena puso dan sudah terdaftar sebagi peserta Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

"Jika tidak ikut AUTP akan diberikan bantuan benih padi, jagung, dan kedelai," tambah Sarwo Edhy.

AUTP dilaksanakan pada petani yang menggarap sawah di pengairan teknis, semi teknis dan sederhana. Premi yang dibayarkan petani Rp. 36.000 per hektar (ha), sementara pemerintah mensubsidi Rp. 144.000 per ha.

Jika terjadi resiko berupa adanya gagal panen karena serangan hama, kekeringan atau banjir, petani akan mendapatkan ganti rugi sebesar Rp 6 juta per ha.

"Subsidi premi AUTP 2019 ditargetkan mencapai 1 juta per ha. Realisasi pelaksanaan AUTP di Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara mencapai 232.255 ha," ungkap Sarwo.

Baca juga: Ikut Asuransi Pertanian, Petani Hanya Bayar Rp 36 Ribu per Hektar

Ketiga, jika terjadi kekeringan tetapi belum puso, akan dicari sumber air, normalisasi saluran, mobilisasi pompa dan koordinasi dengan instansi terkait.

"Jika kekeringan dan tidak bisa tanam padi akan diberi bantuan benih jagung dan kedelai," ucap Sarwo.

Kelima, koordinasi dan pengawalan air dengan cara monitor ketersediaan air di waduk dan bendungan. Caranya dengan mengutamakan jadwal irigasi pada wilayah yang standing crop-nya terdampak kekeringan.

Irigasi perpompaan jadi andalan kementan untuk mengairi sawah di musim kemarauDOK. Humas Kementerian Pertanian RI Irigasi perpompaan jadi andalan kementan untuk mengairi sawah di musim kemarau
"Selain itu, kami menerapkan dan mengawal gilir-giring air pada daerah irigasi yang airnya terbatas. Serta melakukan penertiban praktek pompa-pompa air ilegal di sepanjang saluran irigasi utama," tutur Sarwo Edhy.

Terakhir, mengoptimalisasi peranan Brigade Alat Mesin Pertanian (Alsintan) atau Unit Pelayanan Jasa Alat Mesin Alsintan (UPJA) dalam memobilisasi bantuan pompa air di wilayah yang terdampak kekeringan.

Adapun bagi lahan yang masih memiliki ketersediaan sumber air bila memungkinkan ditanamani dengan palawija atau aneka kacang.

Sekadar informasi, evaluasi perbandingan total luas tanam periode April-Agustus 2018 seluas 5.924.792 ha dan April-Agustus 2019 seluas 6.260.483 ha, menunjukan adanya pertumbuhan luas tanam sebesar 335.691 ha atau 5,66 persen.

Dengan demikian disimpulkan upaya penanggulangan kekeringan yang dijalankan telah berdampak nyata dengan bertambahnya luas tanam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 per Dollar AS

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 per Dollar AS

Whats New
Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Whats New
Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Whats New
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com