“Mengganti itu adalah di mana inovasi disruptif hadir. Mengganti (rokok) dengan apa? Ini terkait peluncuran produk yang memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan rokok,” terang Riley.
Baca juga: Pemerintah Diminta Bikin Aturan Spesifik soal Tembakau Alternatif
Terbukti bahwa merokok merupakan hal yang membahayakan bagi kesehatan. Riley menjelaskan, ketika seseorang membakar rokok, maka akan ikut terbakar pula sekira 6.000 zat berbahaya.
Namun, kebiasaan untuk merokok pun nyatanya sulit untuk dihentikan. Bahkan, sebuah studi yang dilakukan Philip Morris menemukan bahwa 9 dari 10 orang terus lanjut merokok.
Oleh karena itu, imbuh Riley, pihaknya melakukan riset dan pengembangan selama bertahun-tahun guna menghadirkan produk pengganti rokok yang memiliki risiko kesehatan lebih rendah.
“Bertahun-tahun kami riset, banyak mengeluarkan investasi, kami dapat mengembangkan produk yang dapat menurunkan (risiko kesehatan) 90-95 persen dengan cara memanaskan tembakaunya,” ucap Riley.
Baca juga: Produk Tembakau Alternatif Potensial Kerek Pendapatan Petani
Produk yang dimaksud adalah rokok elektrik bernama IQOS. Dengan IQOS, tembakau tidak dibakar, melainkan dipanaskan dalam suhu 350 derajat Celcius.
Seperti kata Riley, membakar tembakau adalah masalah, namun memanaskannya adalah solusi.
“Kami menghabiskan 10 tahun pengembangan sebelum akhirnya diluncurkan di Jepang pada 2015,” ujarnya.
Riley menyebut, di beberapa negara IQOS secara signifikan menurunkan jumlah perokok. Selain itu, produk ini sudah memperoleh persetujuan dari Food and Drug Administration (FDA), BPOM-nya Amerika Serikat.
Di Jepang saja, 50 persen produk yang dijual Philip Morris International adalah IQOS.
Ada pula sejumlah negara di mana IQOS ampuh menekan jumlah perokok, semisal Malaysia, Korea Selatan, dan Selandia Baru.
Baca juga: Kembangkan Produk Tembakau Alternatif, Ini 6 Tantangannya
Namun, ada pula beberapa negara yang masih resisten dengan kehadiran IQOS lantaran persoalan regulasi, ambil contoh Singapura.
Terkait hal ini, Riley mengaku pihaknya terus berupaya memperkenalkan produk alternatif ini.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan