Di luar sana, ada banyak anak yang bahkan terlahir dengan sejumlah kelainan, yang sejatinya dapat diatasi saat teknologi digital turun tangan lewat beragam cara.
Lalu, persoalan-persoalan menahun seperti penebangan hutan ilegal (illegal logging), sejatinya bisa dihadapi dengan bantuan teknologi digital sederhana dan tak makan banyak biaya.
Inisiasi The New York Times yang berkolaborasi dengan jaringan TV berbayar Netflix lewat serial Diagnosis pun semestinya bisa mendobrak paradigma teknologi digital ini
“Dalam inklusi digital, teknologi adalah fondasi, aplikasi menjadi kunci, dan kemampuan penggunaan teknologi ini menjadi penjamin (janji kebermanfaatannya),” ungkap Ken.
Dengan pandangan itu, Huawei menggaungkan inisiatif Tech4All yang fokus di tiga area, yaitu teknologi, aplikasi, dan skill. Huawei pun mengundang lebih banyak individu dan organisasi yang punya kepedulian terhadap isu kesehatan, edukasi, pembangunan, dan lingkungan hidup, untuk bergabung dengan inisiatif ini.
“(Targetnya), membantu 500 juta orang lagi mendapatkan benefit dari teknologi digital dalam lima tahun ke depan,” ujar dia.
Dalam jangka panjang, inisiatif ini pun diharapkan ikut berkontribusi terhadap program pembangunan berkelanjutan (SDG’s) milik PBB, yang memungkinkan kemanusiaan mengatasi masalah kemiskinan, ketidakadilan, perubahan iklim, penurunan daya dukung lingkungan hidup, isu ekonomi, dan persoalan kesehatan.
“Dunia digital tak boleh meninggalkan siapa pun di belakang,” tegas Ken.
Inisiatif Huawei telah merentang ke berbagai belahan dunia, dari Asia sampai Afrika. Menurut Ken, teknologi seharusnya bukan berdiri laiknya menara gading melainkan harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kemanusiaan.
i bidang teknologi, Huawei menyatakan bakal melanjutkan upaya menurunkan biaya dan menghilangkan halangan jangkauan koneksi teknologi digital lewat beragam inovasi teknologi konektivitas, kecerdasan buatan, cloud, dan gadget.