Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alokasikan 12 Juta Dollar AS, Bank Panin Bakal Rambah Layanan Digital

Kompas.com - 20/09/2019, 18:55 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Panin Tbk berencana rambah layanan digital untuk menyelaraskan bisnisnya di era digital. Adapun capital expenditure (capex) yang telah disiapkan berkisar 10-12 juta dollar AS.

"Kami lihat nasabah sekarang sukanya dilengkapi teknologi. Kita mau masuk ke sana (digital) capex-nya 10-12 juta dollar AS," kata Presiden Direktur Bank Panin Herwidayatmo di Menara Kompas, Jumat (20/9/2019).

Keseriusan Bank Panin dalam merambah teknologi digital terlihat saat Herwidayatmo mengatakan pihaknya telah menyusun roadmap untuk 5 tahun ke depan. Adapun saat ini, dia tengah memperhatikan kondisi sekitar dan mencari vendor yang sesuai dengan bisnis Bank Panin.

"Kami sudah siap. Kita menuju (mencari) satu vendor yang membantu kita untuk jalan. Sambil berjalannya waktu kita lihat mana yang murah dan mana yang fit dengan Panin," ucap dia.

Herwidayatmo mengatakan, realisasi roadmap bakal dimulai tahun ini. Dia pun tengah mengurus proses perizinan untuk berbagai jaringan elektronik seperti mobile dan internet banking, serta pembayaran berbasis kartu e-money.

"Kami lagi proses perizinan uang elektronik, EDC merchant, ada 3 kalau enggak salah. Kita berharap nanti punya dulu izinnya. Perkara nanti akan dikembangkan sendiri atau bagaimana kami tengah mencari yang sesuai," ungkap Herwidayatmo.

Nantinya, penyelarasan digital itu memungkinkan nasabah membuka rekening, mengajukan kredit, dan mengurus beberapa keperluan hanya dengan menggunakan ponsel.

Sebetulnya, kata Herwidayatmo, Bank Panin telah memiliki internet banking dan mobile banking sejak lama. Namun perkembangan digital dari tahun ke tahun semakin cepat sehingga perlu adanya perubahan untuk menyesuaikan zaman.

Bahkan saking cepatnya, Herwidayatmo mengaku banyak yang menyarankannya untuk membuat divisi berbeda khusus digital banking.

"Memang ada pihak-pihak yang menyarankan digital banking ini bikin divisi beda, karena digital ini penetrasinya beda. Tapi kita belum ke situ," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com