Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Eskportir: Pangsa Pasar Ekspor Ketan Hitam Indonesia Terbuka Lebar

Kompas.com - 20/09/2019, 19:55 WIB
Mikhael Gewati

Penulis


KOMPAS.com
-Saat ini, masyarakat di Eropa sedang gemar mengonsumsi karbohidrat non gluten terutama organik, salah satunya ketan hitam

Perkembangan tren tersebut kemudian membuka peluang Indonesia untuk mengekspor komoditas ketan hitam.

"Selama ini memang pasar Eropa mulai berminat ke produk organik," ungkap Lewi ekportir dari PT Profil Mitra Abadi, Lewi, seperti dalam keterangan tertulinya, Jumat (20/9/2019).

Karena itu, Lewi juga ingin mengembangkan olahan ketan hitam Indonesia menjadi produk ekspor.

"Ini menarik sekali, rengginang ini bisa jadi crackers yang sehat dan non gluten. Akan lebih baik dibandingkan olahan tepung," jelasnya, 

Baca juga: Mengenal Filosofi Ketan Hitam

Hal senada disampaikan eksportir perberasan dari PT Sejati Makmur, Cecep. Tidak hanya di Eropa, menurutnya, pangsa pasar beras ketan hitam organik Indonesia masih terbuka luas di banyak negara.

Karena itu, pengembangan budidaya beras tersebut memiliki potensi besar untuk kebutuhan ekspor.

Cecep mengungkapkan pada bulan September ini perusahaannya telah mengekspor 22,5 ton ke Singapura. Adapun targetnya tahun ini bisa sampai 200 ton seperti halnya tahun-tahun sebelumnya.

"Selama ini saya ambil dari Cipinang harganya Rp 21.000 per kg, baru kami packing kemasannya," ungkap  Cecep yang rutin mengekspor beras ketan hitam sejak 2011 ke Singapura.

Cecep sendiri mengatakan itu saat kunjungan kerja Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi di Desa Cipeujeuh, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, Jumat (20/9/2019)

Beras Ketan Hitam Bandung 

Lebih lanjut, Cecep mengatakan, Beras Ketan Hitam di Bandung, terkenal terbaik karena wanginya, meski dari segi bentuknya memang lebih kecil. Sementara itu, yang bulirnya lebih besar adalah produksi dari Garut.

Namun pihaknya kadang melakukan mix antara Garut sama Bandung, karena memang pasar luar sukanya yang bulirnya mengkilap dan besar .

"Untuk mendukung hal tersebut, di Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) setidaknya harus ada color sorter yang bisa menyaring warna dan polisher untuk mengkilapkan," ujar dia.

Dalam kesempatan tersebut, Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Suwandi menyebutkan Kementan saat ini sebagai jembatan antara petani dan eksportir berusaha memperpendek rantai pemasaran.

Baca juga: Mentan: Ekspor Pertanian Bulan Juli Capai Rp 1,1 Triliun

 

Oleh sebab itu, Suwandi meminta petani bermitra dan diperluas pasarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Earn Smart
Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com