Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Kota Baru, Bank Panin Tak Akan Pindahkan Kantor Pusat

Kompas.com - 20/09/2019, 21:40 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur turut menjadi perhatian perbankan. Ada yang tidak menutup kemungkinan bakal memindahkan kantor pusat, ada pula yang menjadikan peluang peminjaman properti.

Namun rupanya hal tersebut tidak berlaku bagi PT Bank Pan Indonesia Tbk (Kompas100, PNBN) alias Bank Panin.

Presiden Direktur Bank Panin Herwidayatmo mengatakan, Bank Panin belum memikirkan pindah kantor di pusat kota yang baru karena percaya pusat bisnis masih di Jakarta.

Baca juga: Bank Mandiri Tak Tutup Kemungkinan Pindahkan Kantor Pusat ke Ibu Kota Baru

Dia pun mencontoh kota Washington DC dan Newyork di Amerika Serikat. Meski pemerintahan terletak di Washington DC, pusat bisnisnya tetap berada di Newyork.

"Yang jelas kita belum memikirkan pindah kantor. Karena kita percaya pusat bisnis masih di Jakarta. Nasabah kami juga kan tetap di sini (Jakarta)," kata Herwidayatmo di Jakarta, Jumat (20/9/2019).

Selain pindah kantor, dia juga belum memikirkan peluang membuka pinjaman properti dari Bank Panin karena permintaan dari para kontraktor belum ada.

"Tapi kalau ada, ya itu kesempatan kita untuk berbisnis di area itu. Kenapa tidak?," kata Herwidayatmo.

Baca juga: Alokasikan 12 Juta Dollar AS, Bank Panin Bakal Rambah Layanan Digital

Alih-alih ibu kota baru, dia justru punya strategi yang lebih dekat untuk direalisasikan, yakni merambah layanan digital. Bahkan, Bank Panin telah menyiapkan capital expenditure (capex) berkisar 10-12 juta dollar AS.

"Kami lihat nasabah sekarang sukanya dilengkapi teknologi. Kita mau masuk ke sana (digital) capex-nya 10-12 juta dollar AS," kata dia.

Tidak hanya itu, keseriusan Bank Panin dalam merambah teknologi digital terlihat saat Herwidayatmo menuturkan telah menyusun roadmap untuk 5 tahun ke depan yang bakal mulai direalisasikan tahun ini.

Adapun saat ini, dia tengah memperhatikan kondisi sekitar dan mencari vendor yang sesuai dengan bisnis Bank Panin.

Dia juga tengah mengurus proses perizinan untuk berbagai jaringan elektronik seperti mobile dan internet banking, serta pembayaran berbasis kartu e-money.

"Kita lagi proses perizinan e-money, EDC merchant, ada 3 kalau enggak salah. Kita berharap nanti punya dulu izinnya. Perkara nanti akan didevelop sendiri atau bagaimana kami tengah mencari yang sesuai," ungkap Herwidayatmo.

Nantinya, penyelarasan digital itu memungkinkan nasabah membuka rekening, mengajukan kredit, dan mengurus beberapa keperluan hanya dengan menggunakan ponsel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com