Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Era Digital Gerus Bisnis Gadai, Pegadaian Lakukan Langkah Ini

Kompas.com - 23/09/2019, 11:17 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Era digital memengaruhi pertumbuhan bisnis gadai. PT Pegadaian (Persero) juga merasakan pertumbuhan bisnis gadai yang stagnan beberapa tahun belakangan.

Jika dilihat dari data Pegadaian dari kuartal I 2015 hingga kuartal III 2019, oustanding loan (OSL) bisnis gadai tercatat hanya mengalami pertumbuhan kurang dari 1 sampai 2 persen sejak tahun 2017.

Tercatat, di kuartal I 2018 OSL bisnis gadai di Pegadaian mengalami pertumbuhan 3 persen, kemudian menurun jadi -0,7 persen di kuartal II 2018, berlanjut ke 0,8 persen dan 0,6 persen hingga akhir tahun 2018.

Tak berbeda jauh di tahun 2019, OSL Pegadaian tumbuh 2,6 persen di kuartal I 2019, kemudian menurun jadi -1,1 persen di kuartal II 2019, dan naik 1,3 persen di kuartal terakhir ini. Padahal, tahun 2015-2016 lalu, bisnis gadai sempat naik 4,3 persen sampai 4,5 persen.

Baca juga: Pegadaian Gandeng 7 BUMN dan 14 Perusahaan Swasta

"Ternyata produk gadai hari ini pertumbuhannya sangat stagnan. Kalau kita lihat cuma 1-2 persen setiap tahun. Lama-lama kita bisa tergerus," kata Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto di Jakarta, Senin (23/9/2019).

Kuswiyoto mengatakan, hal itu dipengaruhi oleh beberapa faktor di era digital.

Dia bilang, era digital banyak melahirkan produk pendanaan baru sehingga orang lebih menyukai sistem pendanaan tersebut ketimbang menggadai barang.

Tantangan lainnya, swasta saat ini tengah gencar membuat perusahaan gadai sehingga mengetatkan persaingan. Tercatat, saat ini terdapat 91 perusahaan gadai swasta dengan 68 perusahaan terdaftar dan 23 perusahaan berizin.

Tak berhenti sampai situ, maraknya fintech, Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan beragam bantuan sosial yang diberikan pemerintah turut menyumbang stagnannya pertumbuhan gadai.

"Terus terang saja, kehadiran fintech peer to peer (P2P) lending dan KUR menghantam kita. Ternyata bantuan sosial juga sangat mempengaruhi kinerja kita sehingga pertumbuhannya stagnan," aku Kuswiyoto.

Baca juga: Teknologi Digital dan Kecerdasan Buatan Hanya Ancaman buat Pekerjaan Manusia?

Kendati stagnan, Kuswiyoto tidak patah arang. Menurut dia, itu memang sudah risiko bisnis di era digital. Mau tidak mau, perusahaannya mesti melakukan transformasi dan menyelaraskan bisnisnya dengan digital.

Dia menerangkan, telah memiliki 5 strategi perusahaan untuk menghalang pertumbuhan stagnan tersebut. Bila bisnis gadai stagnan, dia menciptakan produk non-gadai, seperti memberikan kredit usaha mikro, membuka tabungan emas, arrum haji, gadai on-demand, dan sebagainya.

"Kami juga spend Rp 500 miliar tahun ini untuk IT. Karena nasabah kita saat ini sudah 12,4 juta jadi membutuhkan IT yang canggih. Bulan depan kami akan launching Gold card," ujarnya.

Tercatat saat ini, tabungan emas Pegadaian sudah 3,3 ton dengan 2,6 juta penabung. Selain itu gadai on-demand tengah disiapkan sebelum resmi diluncurkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com