Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut PHE: Penyumbatan Sumur Bocor YYA-1 Lebih Cepat dari Target Awal

Kompas.com - 23/09/2019, 19:44 WIB
Murti Ali Lingga,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) hingga kini terus melakukan upaya penutupan permanen sumur YYA-1 yang sempat bocor beberapa waktu lalu.

Kini tahapannya sudah mencapai milestone baru dan berhasil melakukan proses intercept.

Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H. Samsu mengungkapkan, proses penutupan dengan Relief Well tercapai lebih cepat dibandingkan perencanaan awal.

Relief Well sendiri adalah proses mematikan sumur YYA-1 dengan pengeboran dari samping yang dilakukan dari Rig Soehanah yang berjarak 1 km dari sumur YYA-1. 

"Tercapainya koneksi antara relief well dengan YYA-1 lebih cepat dari jadwal sebelumnya belah direncanakan, terget sebelumnya paling cepat 23 September hingga awal Oktober," kata Dharmawan dalam jumpa pers di Kantor Pertamina Pusat, Jakarta, Senin  (23/9/2019).

Dharmawan mengatakan, proses intercept berhasil dilakukan akhir pekan lalu, tepatnya pada 21 September sekira pukul 10.30 WIB. Tim dari PHE berhasil melakukan pengeboran pada titik yang telah ditentukan untuk menutup semburan minyak dan gas dari sumur.

"Tim PHE telah berhasil melakukan penetrasi intercept dari sumur pengembors atau Relief Well. Yaitu pada target kedalaman sesuaikan dengan kisaran yang telah direncanakan di kedalaman 8.964 kaki," tuturnya.

Dia menambahkan, keberhasilan mencapai titik intercept tersebut merupakan hasil kerja keras tim PHE dan pihak terkait lainnya. Upaya untuk menggulangi semburan berupa gas dan minyak dari sumur produksi tidak sia-sia.

"Dengan tercapainya intercept ini, maka Relief Well terkoneksi dengan YYA1 dan pemompaan lumpur berat langsung dapat dilakukan untuk mengendalikan tekanan dari YYA1 tersebut dan mematikan kebocoran minyak dan gas dari sumbernya," lanjutnya.

Sementara itu, Ketua Tim Penanganan, Taufik Aditiyawarman mengatakan, proses koneksi antar sumur ini berhasil dilakukan dengan baik dan lebih cepat dibandingkan estimasi jadwal waktu yang direncanakan yaitu pada akhir September 2019.

Proses engkoneksikan antar sumur ini adalah sebuah tahapan penting dalam upaya mematikan sumur YYA-1.

"Dengan terkoneksinya dua sumur ini, maka saat ini kami dalam posisi telah dapat mengendalikan sumur YYA-1," kata Taufik di Jakarta, Senin (23/9/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com