Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan 737 Max, Boeing Beri Santunan Rp 2 Miliar Per Keluarga

Kompas.com - 24/09/2019, 07:09 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber BBC

LONDON, KOMPAS.com - Keluarga yang kehilangan sanak famili akibat kecelakaan pesawat Boeing 737 Max akan menerima masing-masing 144.500 dollar AS atau sekitar Rp 2 miliar dari Boeing.

Seperti dikutip dari BBC Selasa (24/9/2019), uang tersebut berasal dari dana santunan senilai 50 juta dollar AS yang diumumkan oleh perusahaan pada Juli lalu.

Namun demikian, banyak keluarga korban yang menolak dana tersebut lantaran dianggap sebagai aksi publisitas perusahaan.

"Uang senilai itu sama sekali tidak mendekati harapan kami atau keluarga korban lainnya," ujar Nomaan Husain, pengacara yang mewakili 15 keluarga korban.

Baca juga: 737 MAX Dilarang Terbang, Pesawat Boeing 737 Generasi Lama Makin Laris

"Ini bukanlah sesuatu yang bakal memuaskan para anggota keluarga yang ditinggalkan. Keluarga-keluarga ini menginginkan jawaban," tambah pengacara yang berbasis di Texas.

Sebagai informasi, pesawat jenis Boeing 737 Max telah dikandangkan di banyak negara sejak Maret lalu. Saat ini, tim investigasi tengah melakukan evaluasi atas keselamatan pesawat yang mengalami kecelakaan fatal, baik di Indonesia dan Ethiopia.

Pada bulan Juli lalu, Boeing telah berjanji bakal meberikan dana bantuan senilai 100 juta dollar AS untuk keluarga yang dan komunitas yang terdampak kecelakaan tersebut.

Pabrikan pesawat asal AS itu mengatakan, setengahnya akan digunakan untuk penyaluran dana langsung kepada keuarga, sementara setengah lainnya akan digunakan sebagai dana bantuan pendidikan dan pembangunan wilayah yang terdampak kecelakaan.

Baca juga: Boeing Laporkan Kerugian Hampir Rp 42 Triliun

Sementara itu Penasihat utama untuk litigasi Ethipian Airlines 302 Robert A Clifford menilai, kurang detilnya mengenai pengumum terkait dana bantuan tersebut sebagai cara Boeing untuk menghindar dari pertanyaan mengenai keamanan pesawat.

Anggota keluarga pun terus mempertanyakan bagaimana perusahaan bakal menggunakan dana senilai 50 juta dollar AS lainnya.

"Hal yang paling menghantui tentang bencana penerbangan seperti ini adalah keluarga yang ditinggalkan tidak banyak mendapatkan sesuatu," katanya.

Dalam sebuah keterangan tertulis, Chief Executive Boeing Dennis Muilenberg mengatakan, dana santunan untuk keluarga tersebut merupakan langkah penting bagi perusahaan untuk berupaya membantu keluarga dari mereka yang meninggal akibat kecelakaan Boeing 737 Max 8.

Keturutsertaan dalam program dana bantuan ini sifatnya suka rela.

Penanggung jawab bantuan keuangan Kenneth R Feinberg mengatakan keluarga yang mengajukan klaim pun tidak perlu melepaskan hak mereka untuk mengajukan tuntutan hukum kepada perusahaan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com