Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengelola Keuangan Lajang Vs Menikah, Cek Tipsnya

Kompas.com - 24/09/2019, 08:18 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jika Anda mau berinvestasi, cara pertama yang harus Anda ubah adalah cara mengelola uang Anda. Jika mengelola uang sudah tak jadi masalah, barulah Anda bisa menyisihkannya untuk investasi.

Tetapi tahukah Anda cara mengelola uang bagi yang masih lajang dengan orang yang sudah menikah berbeda? Ada pos-pos pengeluaran tertentu yang perlu Anda perhatikan dilihat dari status perkawinan Anda.

Nah, berikut ini cara mengelola uang secara baik dan benar bagi lajang dan sudah menikah ala perencana keuangan Prita Hapsari Ghozie.

Baca juga: Tips Memperbaiki Keuangan Anda Sebelum 2019 Berakhir

 Lajang

Bagi Anda yang masih lajang atau milenial, utamanya bagi fresh graduate, Prita menyarankan Anda harus sadar diri dengan kemampuan finansial. Artinya, tidak usah terlalu mengikuti tren bila uang Anda pas-pasan.

Bagi yang lajang, keuangan juga hanya dibagi dalam dua pos pengeluaran, yakni 25 persen dan 75 persen.

"UMP (Upah Minimum Provinsi) memang hanya bisa dibagi dua pos. yaitu 75 persen untuk komitmen-komitmen seperti pembayaran kos, kontrak, dan kewajiban lainnya. Sementara 25 persen untuk menabung dan dana darurat," kata Prita H. Ghozie beberapa waktu lalu.

Karena 25 persen mesti disisihkan untuk menabung dan berinvestasi, maka harus diambil di awal saat Anda baru menerima gaji. Sehingga UMP Anda bisa mencukupi kebutuhan Anda, ditambah menabung dan dana darurat.

"Jadi kita itu hidup memang harus 75 (persen) dari apa yang kita hasilkan. Sudah gampang banget, ngapain ribet," ucap dia.

Baca juga: Tips agar Keuangan Tak Tergerus Inflasi

Menikah

Sementara bagi Anda yang sudah menikah, memang prinsip mengelola uang agak berbeda. Pasalnya, prinsip Upah Minimum Provinsi (UMP) hanya untuk menghidupi satu orang saja, yaitu Anda sendiri.

Jadi, pada saat Anda sudah menikah dan memiliki anak, Anda dan pasangan memang harus mencari penghasilan tambahan bila UMP dirasa tidak mencukupi.

"Misalnya istrinya ada di rumah, ya kita harus kreatif," ucap dia.

Apalagi, hari ini sudah eranya industri 4.0. Tak seperti zaman dahulu yang belum ada sarana memadai.

Hari ini, Anda tidak harus bekerja sejak pukul 09.00 WIB - 05.00 WIB. Bisa saja Anda menjadi freelancer untuk menambah penghasilan atau mungkin ada pekerjaan tambahan lain yang tidak terlalu terikat waktu sehingga tidak mengganggu pekerjaan Anda yang lain.

"Jadi cari dong, kan sarananya sudah banyak banget. Zaman dulu orang jualan harus punya toko, zaman sekarang sudah bisa pakai gadget. Tinggal masalahnya mau berubah enggak?" tandas Prita.

Baca juga: Kebiasaan Malas Ini Bikin Keuangan Berantakan...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com