LONDON, KOMPAS.com- Thomas Cook yang merupakan perusahaan travel (biro perjalanan) tertua di Inggris, bangkrut. Hal ini berdampak kepada ribuan pelanggannya yang terlantar.
"Ini menandai hari yang sangat menyedihkan bagi perusahaan yang memelopori paket liburan dan memungkinkan perjalanan bagi jutaan orang di seluruh dunia, Meskipun ada upaya besar selama beberapa bulan, dan negosiasi yang semakin intens dalam beberapa hari terakhir, kami belum dapat mengamankan kesepakatan untuk menyelamatkan bisnis kami. Saya tahu bahwa hasil ini akan menghancurkan hati banyak orang," ucap Chief Executive Thomas Cook, Peter Fankhauser dikutip dari CNN, Selasa (24/9/2019)
Perusahaan yang telah berdiri sejak 178 tahun ini, menjual tiket pesawat dengan maskapainya sendiri dan kamar hotel. Bisnis mereka tertekan selama bertahun-tahun karena harus bersaing dengan perusahaan travel online dan operator pesawat berbiaya murah (low cost carrier).
Baca juga: Isu Bangkrut hingga Kasus Rp 800 Triliun, Bank Mandiri Sebut Bukan Sekadar Hoaks...
Brexit juga memperburuk masalah dengan mendorong nilai poundsterling lebih rendah (dan biaya perusahaan naik) dan sehingga membuat para pelancong berpikir ulang untuk bepergian.
Perusahaan telah melaporkan kerugian 1,5 miliar poundsterling (1,9 miliar dollar AS) selama enam bulan hingga 31 Maret.
Diperkirakan ada sekitar 150.000 orang pelanggan Thomas Cook yang sedang berada di luar Inggris untuk berlibur. Untuk mengantisipasi terjadinya penumpang terlantar, Otoritas Penerbangan Sipil Inggris akhirnya turun tangan.
"Kami telah mencarter 40 pesawat dan kami akan menjalankan lebih dari 1.000 penerbangan selama dua minggu ke depan," ucap Tim Jonhson, seorang pejabat di Otoritas Penerbangan Sipil Inggris.
Penerbangan pemulangan hanya tersedia untuk penumpang yang perjalanannya berasal dari Inggris. PIhak berwenang Inggris meluncurkan situs web bagi pelanggan untuk informasi tentang penerbangan pemulangan tersebut.
"Pelanggan saat ini di luar negeri tidak boleh bepergian ke bandara sampai penerbangan mereka kembali ke Inggris telah dikonfirmasi di situs web khusus," sebutnya.
Baca juga: Luhut: Penurunan Harga Tiket Tak akan Buat Maskapai Bangkrut
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.