Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Anak Kelak Jadi Investor Ulung? Ayah Ibu Harus Lakukan Ini

Kompas.com - 24/09/2019, 13:49 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Banyak orang tua mengajarkan anak tentang pengelolaan keuangan berawal dari menabung. Anak diajarkan pentingnya menabung untuk masa depan.

Namun, masih sedikit orang tua yang mengajarkan buah hatinya mengenai investasi sejak dini.

"Investasi adalah sesuatu yang banyak orang tua kesulitan (untuk mengajarkan kepada anak)," kata perencana keuangan senior T Rowe Price, Roger Young seperti dikutip dari CNBC, Selasa (24/9/2019).

Menurut Young, orang tua yang tidak memiliki kebiasaan berinvestasi secara otomatis tidak sering membicarakan investasi dengan anak. Besar kemungkinan, kebiasaan finansial negatif bisa juga ditularkan ke anak.

Tentu saja, penting untuk mengajarkan anak menyisihkan uang dan menyaksikan uang itu tumbuh karena ada bunga.

Baca juga: Kata Warren Buffett, Ini Kesalahan Orangtua saat Ajarkan Keuangan pada Anak

"Akan tetapi, sulit untuk mewujudkan tujuan jangka panjang tanpa berinvestasi. Tentu, segalanya dimulai dari menabung, menabung harus jadi prioritas pertama. Akan tetapi, untuk kesuksesan jangka panjang, investasi harus menjadi langkah selanjutnya," terang Young.

"Bunga yang kita peroleh dari tabungan di bank sangatlah rendah. Oleh sebab itu,berinvestasi menjadi cara agar uang bertumbuh terus," jelas dia.

Ilustrasi anak menabung.SHUTTERSTOCK Ilustrasi anak menabung.

Ketika anak telah mengetahui konsep bunga, maka ia bisa mulai dijelaskan tentang investasi dan pasar modal. Anak, sebut Young, akan memiliki kemampuan untuk memperoleh lebih banyak apabila telah memahami beberapa konsep penting ini.

Pertama, saham versus obligasi. Jelaskan pada anak bahwa jika ia berinvestasi di saham, maka ia memiliki sebagian saham perusahaan.

Namun, apabila ia berinvestasi di obligasi, maka ia meminjamkan uang kepada perusahaan.

Baca juga: Jangan Berikan Kartu Kredit pada Anak Anda, Ini Alasannya

Kedua, risiko versus untung. Ayah dan ibu harus jelaskan kepada anak bahwa jika ia mengambil risiko lebih besar, maka untungnya pun lambat laun semakin besar pula.

Namun, kecenderungan kehilangan uang meningkat juga.

Ketiga, jangka waktu. Menabung selama enam bulan berbeda dengan menabung selama lima tahun dalam konsep berinvestasi.

"Meskipun saham bisa anjlok, namun dalam jangka panjang akan naik," tutur Young.

Keempat, diversifikasi. Investasi di beberapa perusahaan akan menurunkan risiko dibandingkan hanya berinvestasi pada satu saham.

Orang tua pun bisa menjelaskan pada anak, apabila ia berinvestasi di saham, maka ia memiliki sebagian porsi perusahaan. Sebutkan saja perusahaan yang anak ketahui, misalnya maskapai, bank besar, maupun produsen makanan atau minuman favoritnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com