NEW YORK, KOMPAS.com - Upaya Nike untuk fokus menjual produknya kepada konsumen melalui platform digital membuahkan hasil.
Produsen sepatu dan apparel tersebut membukukan laba 0,86 dollar AS per lembar saham dalam tiga bulan yang berakhir pada Agustus. Angka tersebut melonjak 28 persen jika dibandingkan dengan periode yag sama tahun lalu.
Pertumbuhan laba tersebut didorong peningkatan pendapatan sebesar 7 persen dan memperbesar margin kotor dengan menjual langsung kepada konsumen. Pendapatan perusahaan secara keseluruhan meningkat 25 persen di kuartal pertama untuk tahun fiskal 2020 yang mencapai 1,4 miliar dollar AS.
Kuatnya kinerja Nike secara kuartalan merupakan pertanda, strategi perusahaan untuk melakukan penjualan langsung kepada konsumen atau disebut dengan Customer Direct Offense yang dimulai sejak 2017 mulai memberikan imbal hasil kepada perusahaan.
Sebelumnya, Nike menjual produk mereka secara konvensional melalui peritel di toko-toko. Namun, dengan strategi baru yang mengutamakan inovasi, perusahaan memproduksi dan menawarkan produk kepada konsumen secara lebih cepat.
Siklus penjualan juga menjadi lebih cepat lantaran perusahaan berhubungan langsung dengan konsumen melalui platform digital.
Kuartal Agustus ini juga meripakan kinerja keuangan Nike yang terkiat, lantaran juga didukung siklus mulai kembalinya anak-anak ke sekolah.
Saham Nike pun melonjak 5 persen di perdagangan Selasa (24/9/2019) waktu setempat.
Pihak perusahaan mengatakan, marjin kotor mereka tumbuh hingga 45,7 persen secara kuartalan lantaran semakin meningkatnya profitabilitas dari Nike Direct, paltform digital mereka.
Pertumbuhan marjin juga didukung semakin meningkatnya rata-rata harga produk yang dijual, yang juga menjadi salah satu strategi perusahaan.
Pada 2017, sebagai bagian dari Customer Direct Offense, Nike mengumumkan strategi perbaikan untuk menguatkan, dengan mengecilkan jumlah produk yang ditawarkan dan fokus pada penjualan produk yang lebih baik dengan return yang lebih tinggi.
Dengan strategi tersebut, bisnis digital Nike tumbuh 42 persen secara kuartalan.
"Pertumbuhan di lini digital menunjukkan hubungan yang lebih personal dengan konsumen," ujar CEO Nike Mark Parker.
Sebagai catatan, saat ini Nike harus dihadapkan pda perang dagang dan tarif yang terjadi antara Amerika Serikat dan China. Pada putaran baru perang dagang tersebut bakal menyasar produk-produk konsumen AS.
Tarif baru sebesar 10 persen baru berdampak pada harga produk impor alas kaki pada 1 September 2019. Sementara sebagian tarif untuk produk lain ditunda hingga 15 Desember.
Chief Financial Officer Nike Andy Campion mengatakan kepada analis bahwa tarif akan menjadi tantangan bagi perusahaan dalam beberapa bulan mendatang.
Di pasar Amerika Utara yang merupakan pasar terbesar untuk alas kaki, pertumbuhan penjualan Nike mulai melabat, hanya tumbuh 4 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai 6 persen. Meskipun demikian, penjualan di pasar China tumbuh hingga 27 persen di kuartal terakhir.
"Kami sangat percaya pada kekuatan perdagangan bebas dan adil," ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.