Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ESDM: Pembangunan PLTU Batang Sudah Capai 83 Persen

Kompas.com - 26/09/2019, 16:44 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya (ESDM) mengungkap sejauh ini proses pembangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang sudah mencapai 83 persen dan pengerjaannya masih dikebut.

"Progres sekarang 83 persen," kata Sekretaris Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Munir Ahmad di Jakarta, Kamis (26/9/2019).

Munir menjelaskan, proses pembangunan PLTU Batang masih sesuai dengan rencana dan target awal, yakni rampung pada 2020 mendatang.

Hal ini juga sudah dibahas dan dibicarakan dalam rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian hari ini bersama sejumlah pihak.

"Tidak ada perubahan target, hanya meyakinkan aja bahwa target itu berjalan sesuai," tuturnya.

Baca juga: Setelah Molor 10 Tahun Akhirnya Presiden Berikan Lampu Hijau Pembangunan PLTU Batang

Dia menambahkan, selain membahas progres pembangunan pembangkit listrik tersebut, Kementerian ESDM, Kementerian Perindustrian bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution juga membahas soal Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Hasilnya sudah sesui target.

"(Persentase TKDN) Kemenperin yang bisa jawab itu. Saya hanya dari sisi KESDM itu sebenernya hanya mengeluarkan yang namanya rencana impor barang. Begitu ada usulan dari Kemenperin, kita keluarkan. Kita kan menunggu, karena kita ada di sisi paling hilir," terangnya.

Diketahui, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang 2x1.000 Mega Watt (MW) ditargetkan selesai di akhir 2020.

Baca juga: PLTU Batang Segera Konstruksi, BPI Peroleh Pinjaman 3,4 Miliar Dollar AS

Pembangunan Proyek PLTU Batang yang memiliki daya 2x1.000 MW memerlukan dana sebesar 4,2 miliar dollar AS. Operator pembangunan PLTU ini terdiri dari PT Bhimasena Power Indonesia (BPI), yaitu perusahaan patungan yang didirikan tiga perusahaan, yakni Electric Power Development Co Ltd (J-Power), PT Adaro Power, dan Itochu Corporation (Itochu).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com