Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencicip Gurih Untung Waralaba Ayam Geprek, Berminat?

Kompas.com - 28/09/2019, 11:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

Saat KONTAN mengupasnya akhir 2016, baru ada satu gerai yang bercokol di Solo.

Tiga tahun berjalan, pelopor ayam geprek keju leleh tersebut telah memiliki 56 gerai yang tersebar di sekitar Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Jabodetabek, Medan, Lombok, dan Makassar.

"Pusat punya 11 gerai di Solo dan Jakarta. Selebihnya punya mitra," ungkap Renny Rantika, Co-Founder Ayam Keprabon, kepada KONTAN.

Meski berkembang pesat, Renny bilang, pihak pusat menutup sementara tawaran kemitraan Ayam Kepabron sejak Maret 2019. Alasannya, ingin memperbaiki sistem internal terlebih dahulu.

Termasuk juga, kendala distribusi bahan baku bagi mitra yang ada di luar Jawa, yang membuat biaya logistik mahal.

"Mitra juga tidak bisa seenaknya menaikkan harga jual," imbuh Renny.

Baca juga: Jadi Favorit, Paket Ayam Nyaris Dipesan 10 Juta Kali di Go-Food

Namun, tidak menutup kemungkinan tawaran kemitraan Ayam Kepabron bakal Renny buka kembali.

"Kami juga mau mengembangkan gerai yang kami kelola secara mandiri untuk membuat jenjang karier yang jelas ke karyawan," kata Renny.

Adapun investasi terakhir yang Ayam Keprabon tawarkan: Rp 369 juta. Harga menu yang mereka sajikan masih sama, berkisar Rp 16.000–Rp 27.000 per porsi.

Menutup kemitraan sementara bukan berarti tak memiliki target penambahan gerai. Sampai akhir tahun, Renny menargetkan Ayam Keprabon bisa buka menjadi 60 gerai.

"Sampai akhir tahun bakal ada empat gerai pusat baru lagi yang buka," ucap dia. (Elisabeth Adventa, Ratih Waseso, Venny Suryanto)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Fulus ayam geprek semakin pedas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com