Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencicip Gurih Untung Waralaba Ayam Geprek, Berminat?

Kompas.com - 28/09/2019, 11:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak yang tak asing lagi dengan ayam geprek. Kuliner berbahan baku ayam ini seolah layak disandingkan dengan ayam goreng tepung yang beken dengan sebutan fried chicken.

Ayam tumbuk berbalur sambal yang bisa menggoyang lidah ini kenikmatannya tak kalah dengan fried chicken. Inilah yang membuat ayam geprek punya banyak penggemar dari banyak kalangan termasuk anak-anak.

Buktinya, gerai-gerai makanan yang menyajikan ayam geprek saat ini begitu mudah ditemukan. Mulai yang ada di pinggir jalan dalam bentuk warung tenda, lalu berupa gerobak, hingga yang berada di dalam ruangan semacam ruko dan pusat perbelanjaan.

Menariknya, ayam geprek tidak hanya menyajikan dengan aneka level kepedasaan saja, tetapi juga mulai ada tambahan topping. Misalnya, ada tambahan lumuran keju mozarella serta bermacam saus kekinian lainnya.

Baca juga: Modal Rp 6,2 Juta Bisa Bisnis Ayam Geprek, Berminat?

Tak heran, pemain yang terjun di bisnis ayam geprek masih saja bermunculan. Termasuk, yang menawarkan kemitraan usaha ayam geprek. Fenomena ini terjadi beberapa tahun yang lalu.

Lantas, bagaimana dengan kondisinya saat ini? Apakah keampuhan ayam geprek hingga kini masih belum tergoyahkan di saat beragam waralaba kuliner kekinian bertaburan di Tanah Air.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Rubrik Review Waralaba kali ini akan menyajikan kondisi terkini dari bisnis waralaba beberapa gerai ayam geprek. Yaitu, Ayam Gejrot Mak Ayu, Ayam Keprabon, dan Ayam Geprek Master.

Berikut ulasannya.

Ayam Gejrot Mak Ayu

Memulai bisnis pada April 2018 dan langsung membuka tawaran kemitraan, Ayam Gejrot Mak Ayu milik Santoso Singgih asal Jakarta terus berkembang. Boleh dibilang, ditengah maraknya pelaku bisnis sejenis, Ayam Gejrot Mak Ayu tergolong belia.

Saat KONTAN mengulas tahun lalu, Ayam Gejrot Mak Ayu baru memiliki dua gerai di Jakarta dan Bekasi. Perinciannya: satu milik pribadi dan satu lagi punya mitra.

Setahun berlalu, kini usaha Santoso telah memiliki dua mitra di Bekasi dan Jakarta serta tiga gerai pribadi yang ada di Jakarta dan Serpong.

Tak hanya meningkat jumlah mitra, paket kemitraan yang Santoso tawarkan juga mengalami perubahan, lebih tepatnya turun. Jika awalnya ia menawarkan kemitraan Rp 110 juta, kini investasi paket waralaba Ayam Gejrot Mak Ayu turun menjadi Rp 50 juta.

"Sudah sejak Maret lalu, karena kami ingin menarik mitra lebih banyak dengan membuat paket yang lebih terjangkau. Dan efeknya, ada perubahan sedikit di booth dan perlengkapan," ungkap Santoso kepada KONTAN.

Baca juga: Ayam Geprek dan Bubble Tea Paling Laris Manis untuk Berbuka Puasa

Kemitraan Ayam Gejrot Mak Ayu juga tidak menerapkan biaya royalti atau bagi hasil. Hanya, Santoso mewajibkan mitra membeli bahan baku dari pusat. Tapi, ia tidak memerinci jenisnya.

Soal bahan baku ini penting, karena menyangkut rasa yang menjadi ciri khas Ayam Gejrot Mak Ayu. Maklum, saat ini persaingan bisnis ayam geprek sudah begitu ketat. Terlebih, banyak kompetitor yang menawarkan ayam geprek dengan harga yang lebih murah.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com