Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Holding BUMN Perkebunan Ekspor Perdana CPO ke AS

Kompas.com - 30/09/2019, 15:48 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), melalui anak perusahaannya PT Industri Nabati Lestari (INL) mengumumkan telah memasarkan produk kelapa sawit ke pasar AS dan Eropa.

Ini ditandai dengan ekspor perdana produk minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) sebanyak 3.000 ton untuk RBDP dan Stearin 2.000 ton dengan nilai 2,45 juta dollar AS atau sekitar Rp 34,2 miliar.

Irwan Perangin-Angin, Sekretaris Perusahaan Holding Perkebunan Nusantara menjelaskan, pengapalan perdana produk kelapa sawit anak perusahaan patungan antara PTPN III dan PTPN IV dilakukan pada Selasa (25/9/2019) lalu.

Pengiriman tersebut dilakukan melalui Pelabuhan Kuala Tanjung Sumatera Utara via kapal MT Navig8 Gauntlet dengan tujuan pelabuhan bongkar Savanah, AS.

Baca juga: BUMN Ini Ekspor 86.000 Kg Bahan Peledak ke Australia

“Momentum ini merupakan peluang bagi Holding PTPN untuk menembus pasar Amerika dan Eropa dan menunjukkan bahwa PTPN mengadopsi prinsip-prinsip sustainability melalui penerapan Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO) dalam proses produksinya,” jelas Irwan dalam keterangannya, Senin (30/9/2019).

Irwan menambahkan, upaya ini membantu pemerintah dalam menghasilkan devisa negara dan memperkuat daya saing produk kelapa sawit Indonesia di pasar global.

Selain memasarkan produk ke AS, produk CPO yang dikelola Holding PTPN pun dipasarkan ke Eropa.

Kadiv Pemasaran Holding PTPN Arif Budiman menyebut, perseroan telah melepas pengapalan CPO yang bersertifikat Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO) dengan volume 4.000 ton senilai 1,98 juta dollar AS via kapal MT Sea Dolphin tujuan pelabuhan bongkar Hamburg, Jerman dan Rotterdam, Belanda.

Baca juga: RI Larang Ekspor Nikel, Korea Minat Investasi, China Terpukul

Direktur PT INL Danny Surya Dharma menambahkan sepanjang tahun ini, INL sudah melakukan ekspor produk kelapa sawit senilai 29,4 juta dollar AS. Adapun produk yang dihasilkan oleh PT INL, yaitu olein, RBPO, stearin dan fatty acid.

“Mayoritas produk tersebut diekspor dengan negara tujuan antara lain Pakistan, India dan Banglades. Tahun ini PT INL juga menargetkan untuk memproduksi CPO bersertifikat RSPO," ujar Danny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com