Besaran ini diketahui dari 38 smelter yang diperkirakan akan selesai pada 2022 mendatang untuk keperluan memproses bijih nikel kadar tinggi.
Pada katagori bijih nikel kadar tinggi atau kandungan lebih dari 1,7 persen, hanya tersedia total cadangan sebesar 920 juta ton. Jika diasumsikan bahwa cadangan terkira bisa digunakan maka ketahanan pasokan hanya bisa selama 12 tahun.
Sebaliknya, kondisi nikel kadar rendah kurang dari 1,7 persen Ni atau sedikit lebih baik karena total cadangannya masih tercatat sebanyak 2,3 miliar ton.
“Kalau 12 tahun kita khawatir yang bangun smelter sekarang enggak bisa berlangsung dengan kadar rendah saja. Kalau mau yang masih potensi sumber daya 1,9 miliar ton kita eksplorasi agar bisa jadi cadangan," ucapnya.
Baca juga: Ini Alasan Pemerintah Larang Ekspor Nikel Mulai 2020
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.