Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cadangan Nikel Indonesia Berpotensi Habis 10 Tahun Lagi

Kompas.com - 02/10/2019, 21:42 WIB
Murti Ali Lingga,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memerkirakan cadangan nikel Indonesia bisa habis pada tahun 2029.

Hal itu karena minimnya temuan cadangan baru dan meningkatnya kebutuhan nikel setelah tahun 2022.

"Hanya 7,3 tahun (dari tahun 2022). Padahal cadangan sebenarnya 42,67 tahun, tapi itu perlu waktu mendapat izin akses lingkungan termasuk potensi masalah sosial," kata Kasubdit Pengawasan Usaha EKsplorasi Mineral ESDM, Andri Budhiman Firmanto dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (2/10/2019).

Andri menyebutkan, berdasarkan data Badan Geologi per 2019, saat ini Indonesia memiliki total 3,5 miliar ton cadangan bijih nikel.

Baca juga: Impor Bijih Nikel China dari Indonesia Naik 26,5 Persen pada Agustus

Dari jumlah itu, masing-masing 2,8 miliar ton bijih nikel sebagai cadangan terkira untuk 42 tahun ke depan atau belum tentu dapat diambil meski sudah tidak perlu eksplorasi dan sekitar 700 juta ton bijih nikel yang sudah dibuktikan atau bisa ditambang hingga tujuan tahun ke mendatang.

Meskipun demikian, cadangan tersebut dianggap belum tentu bisa diandalkan karena berbagai faktor yang membuatnya tidak mudah diakses.

Sementara itu, Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi), Rizal Kasli menambahkan, kebutuhan nikel untuk diolah di smelter bisa mencapai 76,89 juta ton per tahun.

Baca juga: RI Larang Ekspor Nikel, Korea Minat Investasi, China Terpukul

Besaran ini diketahui dari 38 smelter yang diperkirakan akan selesai pada 2022 mendatang untuk keperluan memproses bijih nikel kadar tinggi.

Pada katagori bijih nikel kadar tinggi atau kandungan lebih dari 1,7 persen, hanya tersedia total cadangan sebesar 920 juta ton. Jika diasumsikan bahwa cadangan terkira bisa digunakan maka ketahanan pasokan hanya bisa selama 12 tahun.

Sebaliknya, kondisi nikel kadar rendah  kurang dari 1,7 persen Ni atau sedikit lebih baik karena total cadangannya masih tercatat sebanyak 2,3 miliar ton.

“Kalau 12 tahun kita khawatir yang bangun smelter sekarang enggak bisa berlangsung dengan kadar rendah saja. Kalau mau yang masih potensi sumber daya 1,9 miliar ton kita eksplorasi agar bisa jadi cadangan," ucapnya.

Baca juga: Ini Alasan Pemerintah Larang Ekspor Nikel Mulai 2020

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com