Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menang di WTO, AS Bakal Terapkan Bea Masuk 25 Persen kepada Uni Eropa

Kompas.com - 03/10/2019, 07:05 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

WASHINGTON, KOMPAS.com - Pemerintah Presiden Donald Trump berencana untuk memberlakukan tarif sebesar 25 persen terhadap beragam produk impor asal Uni Eropa bulan ini.

Seperti dikutip dari Financial Times, produk yang dikenai tarif tersebut termasuk keju, zaitun, pakaian kerja, hingga sweater.

Pemberlakuan tersebut dilakukan oleh AS setelah memenangkan gugatan di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) atas subsidi pesawat terbang ilegal.

Arbiter di badan yang bermarkas di Jenewa, Swiss tersebut memberi wewenang kepada Washington untuk melakukan tindakan balasan setelah menilai Uni Eropa gagal mematuhi aturan WTO dalam mendukung kinerja Airbus, perusahaan pesawat kawasan tersebut.

Baca juga: Diancam Trump, Ini yang Dilakukan China

Paska diputuskannya sengketa tersebut, pejabat Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat mengatakan pemerintah bakal segera menerapkan bea masuk terhadap produk impor asal UE pada 18 Oktober mendatang.

Sebagai informasi, WTO mengizinkan Amerika untuk menerapkan bea masuk hingga 100 persen untuk 7,5 miliar dollar AS produk Uni Eropa. Namun demikian, AS memilih untuk membatasi besaran tarif tersebut, setidaknya untuk saat ini.

Produk pesawat baru dari UE akan dikenakan bea masuk sebesar 10 persen, sementara produk pertanian dan industri akan kena bea masuk sebesar 25 persen.

Kategori produk pertanian dan industri tersebut termasuk whiskey, kain rajut dan linen dari Inggris, kopi, pisau dan peralatan mesin dari Jerman, wine dan zaitun asal Prancis dan minyak zaitun asal Spanyol.

Baca juga: Analis: Keuntungan Amerika Atas Cina Tak Akan Bertahan Lama

Bea masuk baru yang akan diterapkan oleh Washington memperparah kondisi perdagangan dengan Uni Eropa di saat perekonomian global juga tnegah melambat.

"Ini adalah kemenangan besar bagi Amerika Serikat," ujar Trump dalam sebuah konferensi pers.

"Kemenangan terjadi saat ini, karena mereka pikir saya tidak suka dengan WTO dan mereka ingin membuat saya senang," ujarnya ketika seorang reporter menanyakan tentang kasus sengketa subsidi Airbus sudah dilakukan sejak dirinya belum menjabat.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com