Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Kota Metropolitan akan Terapkan "Budget Sharing", Apa Manfaatnya?

Kompas.com - 03/10/2019, 19:35 WIB
Mutia Fauzia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana mengembangkan 10 kota metropolitan dengan sistem budget sharing. Hal ini akan dilakukan menyusul masih rendahnya kontribusi urbanisasi terhadap produk demostik bruto (PDB),

Sistem budget sharing merupakan bentuk konsolidasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk membangun infrastruktur dasar antar wilayah atau antar kota. 

"Awalnya 10 metropolitan yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Palembang, Banjarmasin, Denpasar, Makassar, Manado, itu akan menjadi 10 (redefinisi metropolitan) yang pertama," ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro di Jakarta, Kamis (3/10/2019).

Baca juga: Kepala Bappenas: Jakarta Pusat Segalanya...

Bambang menjelaskan, salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kontribusi urbanisasi terhadap PDB adalah tidak meratanya infrastruktur dasar antar daerah. Terdapat sekat-sekat antar wiayah yang membuat infrastruktur tidak merata. 

Oleh karena itu budget sharing diharapkan bisa mendobrak sekat-sekat pembangunan antar wilayah.

Salah satu proyek pembangunan yang terbentur sekat antar wilayah yakni Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta, Proyek itu hanya dibangun dari Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat sampai Lebak Bulus, Jakarta Selatan. 

Padahal kata Bambang, proyek itu bisa dibangun hingga Serpong, Tengerang Selatan. Soal anggaran, ia memastikan hal itu sangat mungkin dilakukan namun terbentur sekat wilayah karena Tengerang Selatan masuk wilayah Banten.

"Mungkin ada yang pikir karena pinjaman Jepang hanya cukup sampai di situ (Lebak Bulus). Tapi sebenarnya bukan itu. Karena Lebak Bulus itu sudah hampir masuk Tangerang Selatan, dan budget DKI tidak bisa untuk membangun di luar wilayahnya," ujar dia.

Baca juga: Kepala Bappenas Klaim Jika Ibu Kota Baru Kena Asap, Itu Karena Arah Angin

Sebagai landasan pemberlakukan budget sharing tersebut, Bappenas bersama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) telah bekerja sama untuk mengembangkan Metropolitan Statistical Area.

Bambang meyakini, dengan melakukan redefinisi kota metropolitan, pemerintah bisa melihat sebarapa jauh sebuah kota berhubungan dengan kota lain.

Nantinya, setelah data dan hasil redefinisi tersebut rampung, maka budget sharing antar daerah yang berada dalam satu lingkup metropolitan bisa diberlakukan.

"Iya, langsung bentuk integrasi dan bidang-bidang apa saja. Tapi yang pasti harus (dilakukan budget sharing) pada transportasi publik, air dan sampah. Itu 3 utama yg kami prioritaskan," ujar dia.

Baca juga: Urbanisasi di Indonesia, Sebesar Apa Kontribusi Ekonominya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com