Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mandiri : E-Money Tak Bisa Digunakan di Jalan Tol Hoaks

Kompas.com - 04/10/2019, 19:57 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari ini, beredar sebuah gambar yang menyatakan kartu E-Money milik Bank Mandiri tidak bisa digunakan untuk bertransaksi atau membayar jalan tol milik PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Menanggapi hal tersebut, Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas menegaskan kartu yang beredar tersebut hoaks. Dia bilang, E-Money tetap bisa digunakan untuk membayar tol Jasa Marga.

"Hoax, Mbak," ucap Rohan Hafas kepada Kompas.com, Jumat (4/10/2019).

Adapun, pengumuman yang mengatasnamakan PT Jasa Marga (Persero) tersebut bertuliskan "Mohon maaf kartu dibawah ini tidak bisa untuk transaksi disini".

Selanjutnya, gambar berlatang kuning itu juga menampilkan 3 buah E-Money, yaitu E-Toll Card, Pertamina GazCard, dan Indomaret Card yang semuanya berlambang Bank Mandiri.

Tulisan juga berlanjut menampilkan kata-kata "Silahkan gunakan kartu lain dengan versi terbaru. Atas ketidak nyamanan kami ucapkan terima kasih".

Sebelumnya, Bank Mandiri juga sempat menerima kabar tidak sedap, yakni soal menghilangkan dana nasabah sebesar Rp 800 triliun.

Bahkan, pada jumpa pers tanggal 30 Agustus 2019 lalu, Rohan sempat merasa ada benang merah dari berbagai hoax yang menimpa bank Mandiri secara berurutan.

Sebelum dituduh menghilangkan dana Rp 800 triliun, Bank Mandiri juga disebut-sebut bangkrut dan merugi Rp 9 triliun.

"Ini seperti bukan sekedar hoax, ada sistematika atau benang merah yang mungkin perlu diteliti lebih lanjut," ungkap Rohan beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com