Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Robert Pakpahan Bakal Lengser, Siapa Calon Kuat Dirjen Pajak?

Kompas.com - 07/10/2019, 11:42 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Masa jabatan Robert Pakpahan sebagai Direktur Jenderal Pajak akan segera berakhir. Sejumlah nama bermunculan sebagai orang nomor satu di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Pemilihan Dirjen Pajak akan melalui beberapa tahap. Singkatnya, Menteri Keuangan akan mencalonkan beberapa nama kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Selanjutnya Presiden akan mengumumkan Dirjen Pajak terpilih melalui Ketua Tim Ahli Wakil Presiden.

Pengamat Perpajakan Universitas Pelita Harapan (UPH) Ronny Boko mengatakan, sebaiknya Menkeu mengajukan tiga nama untuk calon Dirjen Pajak.

Baca juga: Pertumbuhan Penerimaan Seret, Ini Kata Dirjen Pajak

Ronny menilai sosok dirjen pajak diupayakan harus berasal dari internal DJP, sebab mereka lebih memahami secara substansial perpajakan. Selain itu bisa menyampaikan informasi kepada masyarakat terkait perkembangan penerimaan pajak setiap bulannya dengan mumpuni.

Oleh karenanya, diperlukan sosok yang mempunyai karakter hubungan masyarakat yang baik dan paham seluk-beluk penerimaan pajak.

“Saya rasa ke depan, Dirjen Pajak harus terbuka dan sering tampil, penerimaan negara adalah hal yang fundamental jadi sosoknya harus paham substansi perpajakan,” kata Ronny kepada Kontan.co.id, Minggu (6/10/2019).

Baca juga: Pengamat: Dirjen Pajak Tak Perlu Longgarkan Tenggat Waktu Pelaporan SPT

Ronny menyebut ada dua nama terkuat di DJP yang memenuhi kriteria tersebut. Pertama, Hestu Yoga Saksama yang saat ini menjabat sebagai Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat DJP. Kedua, Direktur Peraturan Perpajakan II DJP Yunirwansyah.

“Hestu Yoga secara substansi akuntansi perpajakan sangat memahami, sebagai Humas juga representatif,” ungkap Ronny.

Ronny menambahkan tahun depan penerimaan pajak memiliki banyak tantangan. Apalagi target penerimaan pajak semakin tinggi. Sehingga, baik Hestu maupun Yunirwansyah dinilai lebih mengetahui strategi yang tepat mengejar penerimaan pajak dibandingkan Suryo.

“Pengalaman mereka di kantor pajak sudah lama, mereka sudah tahu tantangan internal dan eksternal. Jadi, tidak perlu penyesuaian yang lama,” kata Ronny.

Baca juga: Kepala BKPM Perkirakan Penerimaan Pajak 2019 Kurang Rp 200 Triliun

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com